GK, Bengkulu – Pemerintah Kota Bengkulu terus berinovasi dalam menangani persoalan sampah, salah satunya melalui pembentukan dan pengelolaan bank sampah di setiap kelurahan.
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam pengelolaan sampah, sekaligus mendukung perekonomian masyarakat.
Bank Sampah di Kelurahan Lempuing, Kecamatan Ratu Agung, menjadi salah satu contoh sukses. Didirikan pada Juni 2023 atas inisiatif pihak PKK, penggiat lingkungan, LPM, dan kelurahan, bank sampah ini telah memberi dampak signifikan dalam mengelola sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan.
Menurut Ketua Bank Sampah Kreatif Berseri Lempuing, Indra Gultom, tujuan utama dari program ini adalah membantu pemerintah dalam menangani persoalan sampah, menciptakan lingkungan yang bersih, sekaligus menambah penghasilan masyarakat.
Bank sampah ini bekerja dengan prinsip sederhana. Masyarakat yang ingin menjadi nasabah dapat membawa sampah yang telah dipilah ke balai kelurahan.
Sampah tersebut akan ditimbang, dan nilainya dikonversikan ke rupiah yang masuk ke buku tabungan nasabah.
Sistem bagi hasil diterapkan, di mana 80 persen nilai sampah diberikan kepada nasabah dan 20 persen digunakan untuk operasional bank sampah.
Dengan konsep ini, masyarakat diajak untuk memilah sampah sekaligus menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah.
Program tabungan bank sampah memiliki dua mekanisme:
1. Setoran selama 6 bulan atau 24 kali.
2. Setoran selama 1 tahun atau 48 kali.
Hingga saat ini, Bank Sampah Kreatif Berseri memiliki 133 nasabah dengan tabungan tertinggi mencapai Rp4,7 juta.
Pada pembukuan tahun 2023, bank sampah ini berhasil mengumpulkan 4,1 ton sampah anorganik, termasuk 1.997 botol kaca. Sementara di tahun 2024, jumlah ini meningkat menjadi 24,2 ton dengan 28.155 botol kaca. Nilai ekonomi yang dihasilkan mencapai Rp50 juta, yang tersimpan di rekening bank sampah.
Tahun 2024, Bank Sampah Kreatif Berseri bekerja sama dengan LPPM Universitas Bengkulu (UNIB) untuk memanfaatkan sampah organik sebagai bahan pembuatan kompos.
Program ini mulai berjalan dan diharapkan semakin memperluas manfaat bank sampah di masyarakat.
Pemerintah Kota Bengkulu berharap program bank sampah ini dapat menjadi inspirasi bagi kelurahan lainnya untuk mengembangkan konsep serupa, sehingga pengelolaan sampah semakin efektif dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.(Rls)