GK, Bengkulu — Anggota DPR RI dari dapil Bengkulu, Dewi Coryati, bersama Ketua F-PAN DPR RI Putri Zulkifli Hasan, menerima audiensi dari perwakilan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI).
Pertemuan ini menjadi ruang penting untuk mendengarkan langsung aspirasi para guru PAUD yang selama ini menjadi ujung tombak pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Dalam audiensi tersebut, terungkap tiga isu krusial yang menjadi sorotan utama.
Pertama, terkait peningkatan status guru PAUD. Dewi Coryati dan Fraksi PAN mendorong revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) agar guru PAUD, khususnya yang berada di jalur nonformal, mendapatkan pengakuan dan perlindungan hukum yang setara dengan pendidik formal.
Kedua, menyangkut kesejahteraan guru PAUD yang masih sangat memprihatinkan. Data yang disampaikan menunjukkan bahwa sekitar 80 persen guru PAUD hanya menerima honor sekitar Rp250.000 per bulan. Angka yang jauh dari layak untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar.
Ketiga, Dewi mendorong adanya kebijakan afirmatif dari pemerintah, termasuk insentif dan solusi konkret, agar kesejahteraan para guru PAUD dapat ditingkatkan, bahkan sebelum regulasi baru diberlakukan.
“Kami ingin memastikan bahwa guru PAUD, yang memegang peran penting dalam masa emas perkembangan anak, mendapatkan perhatian serius dari negara,” tegas Dewi Coryati.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus berada di garda terdepan dalam memperjuangkan pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.(Rs)
