Oleh : Cahyadi Takariawan
Sesungguhnya pernikahan yang bahagia bukanlah ketika seorang lelaki sempurna menikah dengan seorang perempuan sempurna.
Semenjak awal pernikahan, seharusnya sudah ada kesadaran yang tertanam dalam diri suami dan isteri, bahwa pasangan hidupnya bukanlah malaikat, bukanlah manusia sempurna yang terbebas dari kelemahan.
Para suami hendaknya menyadari, isteri yang dinikahi itu hanyalah perempuan biasa saja, yang memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Untuk itulah Allah mengutus anda untuk melengkapi kekurangannya dan memperbaiki sisi kelemahannya.
Para isteri hendaklah menyadari, bahwa suaminya hanyalah laki-laki biasa, yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itulah Allah mengutus anda untuk mendampinginya, agar semakin sempurna kebaikannya dan semakin berkurang kelemahannya.
Anda tidak perlu menjadi sempurna untuk bisa bahagia. Anda juga tidak memerlukan pasangan yang sempurna untuk bisa bahagia.
Yang anda perlukan bersama pasangan hanyalah selalu berusaha untuk berproses menjadi lebih baik. Nikmati semua prosesnya. Disitulah letak kebahagiaan hidup berumah tangga.