GK, Bengkulu – Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Sosial turun langsung membantu Anton Mulyadi, seorang pengemis badut yang mengemis demi biaya pengobatan istrinya.
Senin pagi (10/2/25), usai mengikuti rapat TPID di ruang monitoring center Dinas Kominfo, Kepala Dinas Sosial Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang, mengunjungi rumah Anton di Jalan Jambu Tiga, Kelurahan Sawah Lebar Baru.
Anton sebelumnya sempat ditegur Sahat di pos polisi simpang Skip saat hendak mengenakan kostum badut untuk mengemis. Saat itu, ia mengaku terpaksa mengemis karena istrinya, Heni Fitri, sedang sakit dan membutuhkan biaya pengobatan.
Setelah dilakukan pengecekan identitas, diketahui bahwa Anton adalah warga Palembang, Sumatera Selatan, sedangkan istrinya, Heni Fitri, merupakan warga Kota Bengkulu. Keduanya tinggal di rumah kontrakan dengan status pernikahan siri.
Melihat kondisi ini, Sahat memastikan bahwa Pemkot Bengkulu akan membantu pengobatan Heni Fitri, terutama karena BPJS kesehatannya masih aktif.
“Kita akan bantu intervensi pihak rumah sakit agar pasien benar-benar mendapat pelayanan medis yang dibutuhkan,” ujar Sahat.
Selain itu, Sahat menyarankan agar Anton segera mengurus perpindahan administrasi kependudukannya ke Kota Bengkulu agar statusnya bisa tercatat secara resmi.
Ia juga mengingatkan Anton untuk tidak kembali mengemis di jalan.
“Anton kan sehat dan masih bisa bekerja di sektor lain, misalnya di bidang konstruksi atau pekerjaan lainnya yang lebih layak,” tambahnya.
Sementara itu, Heni Fitri mengungkapkan bahwa dirinya telah menderita penyakit sejak tahun 2022. Ia mengalami rambut rontok, nyeri di leher akibat benjolan, serta diare yang berkepanjangan.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kadis Sosial yang sudah datang dan membantu pengobatan saya,” ucap Heni dengan haru.
Pemkot Bengkulu terus berupaya memastikan bahwa warga yang membutuhkan mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak, sekaligus mendorong agar mereka yang mampu bekerja tidak bergantung pada mengemis di jalanan.(Ns)