GK – Gempa bumi berkekuatan 4,9 skala Richter (SR) mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu (11/1) pukul 10.45 WIB.
Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui rilis resmi.
Gempa tersebut terjadi di koordinat 8.96° LS dan 110.89° BT atau sekitar 78 km barat daya Pacitan, dengan kedalaman 30 kilometer. BMKG mengonfirmasi bahwa gempa ini bersifat tektonik dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa gempa tersebut dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia.
“Gempa ini merupakan jenis gempa tektonik dangkal yang umum terjadi di wilayah zona subduksi selatan Jawa,” jelas Dwikorita.
Guncangan dirasakan cukup kuat oleh warga di beberapa wilayah, termasuk Pacitan, Wonogiri, dan Trenggalek. Berdasarkan laporan warga, getaran dirasakan pada skala III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity), di mana benda-benda ringan bergoyang dan sebagian orang yang sedang berada di dalam rumah merasakan getaran.
Salah satu warga Pacitan, Anisa (34), mengatakan bahwa guncangan sempat membuatnya panik.
“Kursi dan meja bergoyang beberapa detik, kami langsung keluar rumah untuk berjaga-jaga,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Pastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi, seperti BMKG,” tegas Dwikorita.
BMKG juga mengingatkan masyarakat di wilayah rawan gempa untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri terhadap kemungkinan gempa susulan, meskipun energi gempa kali ini diperkirakan sudah terlepas secara signifikan.
Pacitan yang berada di kawasan rawan gempa akibat aktivitas subduksi lempeng perlu terus meningkatkan mitigasi bencana agar masyarakat siap menghadapi kejadian serupa di masa mendatang.(Ns)
