Gk, Bengkulu — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Prof. Abdul Mu’ti, meresmikan Kantor Balai Bahasa Provinsi Bengkulu dalam kunjungan kerjanya, Kamis (27/2).
Kehadirannya menambah catatan kemajuan bagi dunia pendidikan di Bengkulu, sejalan dengan amanat Undang-Undang yang mengalokasikan 20 persen dari APBN untuk sektor pendidikan.
Dalam kunjungan ini, Prof. Abdul Mu’ti didampingi oleh Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bengkulu, Hj. Dewi Coryati, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Haryadi.
Peresmian Balai Bahasa ini diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungsi bahasa dalam dunia pendidikan serta memperkuat pembinaan kebahasaan di Bengkulu.
Pada kesempatan yang sama, Pemprov Bengkulu menegaskan komitmennya dalam mengembangkan konsep Green School atau sekolah hijau, baik di sekolah negeri maupun swasta.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan nasional dalam mendorong pendidikan berbasis lingkungan dan keberlanjutan.
“Kita sepakat dengan arahan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, jaga alam Indonesia, jaga alam Bengkulu. Kita ingin Bumi Merah Putih tetap hijau, lestari, dan berkelanjutan,” ujar Sekda Bengkulu, Haryadi, usai mendampingi Mendikdasmen dalam kunjungan kerja ke SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu.
Menurutnya, penguatan Green School akan dikembangkan sesuai kebijakan kementerian yang menitikberatkan pada optimalisasi sekolah berbasis Adiwiyata.
Pemprov Bengkulu berencana menerbitkan kebijakan turunan bagi pemerintah kabupaten/kota guna memastikan program ini berjalan efektif di tingkat lokal.
Menteri Prof. Abdul Mu’ti menegaskan bahwa sekolah ramah lingkungan merupakan salah satu program prioritas kementerian.
Konsep Adiwiyata dalam Green School tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, tetapi juga mendorong pemanfaatan energi terbarukan sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang lebih berkelanjutan.
“Selain pengembangan teknologi, hal yang lebih mendesak adalah membangun budaya ramah lingkungan. Kesadaran kolektif dalam menjaga alam akan menjadi fondasi bagi gerakan Green Society, di mana masyarakat secara aktif terlibat dalam menjaga keseimbangan lingkungan,” tuturnya.
Peresmian Kantor Balai Bahasa Provinsi Bengkulu ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan literasi dan pembinaan bahasa, sekaligus memperkuat kesadaran lingkungan dalam dunia pendidikan.(Nasti)