GK, Mukomuko– Ironi pendidikan di Bumi Merah Putih kembali tersingkap. Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, dalam kunjungan kerjanya ke SMAN 10 Mukomuko pada Rabu (23/4), menemukan kondisi sekolah yang jauh dari kata layak.
Didampingi sang istri, Eko Kurnia Ningsih, Mian menyaksikan langsung jalan akses utama menuju sekolah yang rusak parah dan fasilitas bangunan sekolah yang memprihatinkan.
“Masuk ke sini tadi, jalannya seperti kubangan. Ini jalan kabupaten Mukomuko, tapi kondisinya sangat buruk. Sudah bertahun-tahun begini,” ujar Mian geram.
Akses sepanjang 600 meter menuju SMAN 10 yang berlumpur dan rusak berat bukan satu-satunya persoalan. Di dalam lingkungan sekolah, kondisi mushola pun dinilai sangat tidak pantas digunakan oleh para siswa.
“Ini mushola anak-anak sekolah? Mirip zaman saya SD dulu, tahun 60-an. Tidak ada pembenahan berarti sejak lama. Miris melihatnya,” lanjut Mian.
Yang mengejutkan, kondisi ini bukan baru terjadi. Menurut informasi dari guru-guru setempat, jalan rusak dan fasilitas sekolah yang terbengkalai sudah berlangsung lebih dari satu dekade tanpa ada intervensi signifikan dari pemerintah daerah.
Wagub pun langsung menghubungi Gubernur via telepon WhatsApp untuk melaporkan secara langsung situasi lapangan dan meminta tindakan cepat.
“Pak Gubernur, ini bukan sekadar laporan di atas kertas. Saya ada di lokasi. Anak-anak kita belajar dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi. Mohon segera dibangun,” kata Mian.
Menanggapi hal itu, Gubernur Helmi Hasan menyatakan siap menindaklanjuti temuan tersebut.
“Oke, insyaAllah Pak Wagub. Terima kasih laporannya. Sampaikan salam saya kepada mereka semua di sana,” jawabnya singkat.
Pertanyaannya kini, mengapa kondisi ini bisa dibiarkan selama bertahun-tahun? Ke mana saja pemerintah daerah dan dinas terkait selama ini? SMAN 10 Mukomuko hanyalah satu potret dari banyaknya sekolah di pelosok Bengkulu yang terabaikan. Kunjungan Wagub ini membuka borok lama dan publik layak menuntut lebih dari sekadar janji.(Ted)