Keutamaan Dzikir Sayyidul Istighfar

Bacaan Dzikir Sayyidul Istighfar

Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam adalah suri tauladan umat manusia, beliau sebagai manusia gemar beristighfar dan bertaubat padahal beliau orang yang dosanya sudah diampuni.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)

Isi dari Sayyidul Istighfar menunjukkan kesungguhan hati seseorang dalam memohon ampun atas segala dosa yang telah diperbuat, disertai dengan keyakinan bahwa hanya Allah yang bisa mengampuni.

Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Penghulu istigfar adalah apabila engkau mengucapkan, “ALLOHUMMA ANTA ROBBI LAA ILAHA ILLA ANTA, KHOLAQTANI WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU. A’UDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU, ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BI DZANBI, FAGHFIRLIY FAINNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA (artinya: Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau).” (HR. Bukhari)

Keutamaan Hadits ini sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan, “Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari)

Sebagaimana Rasulullah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai istighfar, hendaknya kita juga senantiasa beristighfar, terutama dengan membaca Sayyidul Istighfar, dan mengharap ampunan serta rahmat Allah yang Maha Pengampun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *