GK, Kota Bengkulu – Anggota DPRD Kota Bengkulu fraksi PKS, Andi Saputra, S.Pdi, atau yang akrab disapa Ustad Andi, mengaku geram terhadap kebijakan efisiensi yang justru memangkas hak masyarakat.
Menurutnya, efisiensi anggaran memang penting, tetapi tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan aspirasi rakyat.
Ia menegaskan bahwa yang perlu dipangkas adalah hal-hal yang tidak penting, bukan justru mengabaikan kebutuhan masyarakat yang telah disampaikan sebelumnya.
“Kalau kita ingin efisiensi, maka pangkas hal-hal yang tidak perlu. Tapi jangan sampai aspirasi masyarakat yang sudah kita perjuangkan malah dihapus. Banyak usulan warga yang sudah disampaikan, tapi sampai sekarang belum direalisasikan. Mereka bertanya-tanya, kenapa janji pembangunan belum terealisasi?” ujar Andi saat Paripurna DPRD pada Senin (24/3).
Ia juga menyoroti perlunya evaluasi terhadap wilayah-wilayah yang sudah diusulkan untuk pembangunan. Menurutnya, jika ada perubahan atau perbedaan antara rencana awal dan realisasi di lapangan, maka perlu dikembalikan ke usulan awal agar tidak mengecewakan masyarakat.
“Kita pastikan wilayah-wilayah yang sudah kita garap dan sepakati, ketika bertemu dengan masyarakat, tanyakan lagi bagaimana kondisinya. Kalau ternyata ada perbedaan dari yang dijanjikan, kembalikan ke rencana awal. Masih banyak wilayah lain yang butuh perhatian serius,” tegasnya.
Ia berharap kebijakan efisiensi tidak hanya menjadi alasan untuk mengurangi pembangunan yang sudah dinantikan masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat hanya diberi harapan kosong. Nanti dewan yang kena imbas lalu dikatakan Mano realisasi janjinyo, ngecek bae!,” pungkasnya.(Nasti)