GK – Pemerintah Kota Bengkulu optimis dapat mencapai target investasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar Rp3,5 triliun pada tahun 2024. Keyakinan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bengkulu, Irsan Setiawan.
Menurut Irsan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya guna memastikan investasi di Kota Bengkulu berjalan sesuai harapan, salah satunya melalui pendampingan kepada pelaku usaha serta pengawasan langsung terhadap realisasi investasi.
“Kami selalu mendampingi para pelaku usaha, terutama dalam pelaporan kegiatan penanaman modal, serta melakukan pengawasan agar investasi di Kota Bengkulu dapat terukur dengan baik,” ujar Irsan.
Seperti diketahui, Selama tahun 2024, DPMPTSP Kota Bengkulu telah menerbitkan 10.132 Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi para pelaku usaha. Jumlah ini terdiri dari:
10.103 usaha mikro kecil (UMK)
29 usaha menengah besar (Non-UMK)
Dari sisi status penanaman modal, mayoritas merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 10.131 usaha, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat satu pelaku usaha.
Terbitnya NIB menjadi langkah penting dalam meningkatkan iklim bisnis dan investasi di Kota Bengkulu.
Dengan penyederhanaan proses perizinan dan kemudahan akses pasar, NIB berperan dalam menciptakan peluang usaha baru serta mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain mendorong penerbitan NIB, DPMPTSP juga memperketat pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Kota Bengkulu.
Salah satu instrumen utama dalam pemantauan investasi adalah Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), yang menjadi kewajiban bagi setiap pelaku usaha.
“LKPM merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pengawasan perkembangan kegiatan usaha (OSS). Setiap pelaku usaha wajib melaporkannya secara berkala sesuai ketentuan dalam Pasal 15 Peraturan BKPM Nomor 5 Tahun 2021,” jelas Irsan.
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkot Bengkulu optimis dapat mencapai target investasi yang telah ditetapkan, serta terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berdaya saing demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.(Rls)
