Oleh: Ahmad Nasti Nasution
Fenomena antrean panjang di sejumlah SPBU yang selama berhari-hari menyulitkan warga Bengkulu akhirnya terurai. Titik baliknya terjadi setelah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menginjakkan kaki di Provinsi Bengkulu.
Kehadiran putra sulung Presiden Joko Widodo ini seolah menyapu bersih bekas-bekas antrean yang selama ini menjadi potret kelangkaan BBM di wilayah tersebut. Salah satu titik yang paling mencolok perubahannya adalah SPBU di kawasan Penurunan, Kota Bengkulu. Biasanya, antrean kendaraan roda dua mengular hingga ke jalan raya. Kini, pemandangan itu tak lagi terlihat.
Pada selasa malam (27/2), Wapres Gibran turun langsung ke lapangan. Ia menyambangi para pengantre BBM di salah satu SPBU dan berdialog dengan warga. Di hadapan mereka, Gibran menginstruksikan agar SPBU beroperasi 24 jam atau setidaknya hingga stok BBM benar-benar habis terdistribusi, tanpa harus menutup pelayanan di malam hari.
Arahan ini mendapat respons cepat. Sejumlah SPBU mulai memperpanjang jam operasionalnya, dan penyaluran BBM ke masyarakat pun berangsur normal. Tak butuh waktu lama, antrean yang sebelumnya menjadi keluhan utama masyarakat mulai sirna dari berbagai titik.
“Alhamdulillah, sekarang bisa beli bensin tanpa harus antre berjam-jam. Terima kasih Pak Wapres,” ujar Yudi, pengemudi ojek daring yang sehari-hari mengandalkan motor untuk mencari nafkah.
Pihak Pertamina bersama pemerintah daerah pun turut mengambil langkah strategis. Mereka sepakat untuk mengedukasi masyarakat agar membeli BBM secara bijak dan menghindari panic buying. Sosialisasi dilakukan agar distribusi energi ini tetap merata dan berkelanjutan.
Kehadiran Wapres Gibran membuktikan bahwa kepekaan pemimpin terhadap persoalan rakyat bisa membawa dampak signifikan. Bengkulu, yang semula terjebak dalam krisis antrean BBM, kini bisa kembali bergerak dengan lebih tenang.
