Wali Kota Optimis Bengkulu Bisa Jadi Kota Yang Nyaman Untuk Difabel

GK, Kota Bengkulu – Pemerintah Kota Bengkulu terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kota yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas. Hal ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, dalam kegiatan monitoring Program Inklusi yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama DFAT Australia, Senin (14/4/25).

Bertempat di Kantor Lurah Sawah Lebar, kegiatan monitoring dan evaluasi ini juga dihadiri oleh jajaran Bappenas, Kementerian PPPA RI, perwakilan DFAT Australia, serta sejumlah pejabat dari Pemkot Bengkulu dan Pemkab Rejang Lebong.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan itu, Dedy Wahyudi menegaskan bahwa penyandang disabilitas di Kota Bengkulu mendapat perhatian khusus, terutama dalam hal pemenuhan hak dan aksesibilitas. Hal ini sejalan dengan implementasi Program Inklusi Sigab dan Solider yang bertujuan menjamin kesetaraan bagi difabel.

“Kita pastikan memberi hak yang sama kepada saudara kita yang memiliki keterbatasan fisik. Ada keterbatasan penglihatan, pendengaran, maka jangan pernah kita membedakan karena kita adalah ciptaan Tuhan,” terangnya.

Dedy juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi para difabel. Ia menekankan bahwa keterbatasan fisik bukanlah pilihan, sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk memberi ruang dan perlakuan yang adil.

“Mereka tentu tidak menghendaki kondisi yang sekarang. Maka dari itu, kita yang Allah berikan kondisi normal seperti ini harus memperhatikan mereka, jangan sampai mereka merasa terasingkan,” imbuhnya.

Selama ini, Pemkot Bengkulu telah melakukan berbagai langkah nyata, termasuk memberi kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas serta memprioritaskan pelayanan publik yang inklusif.

Dedy menambahkan bahwa pemerintah berencana membangun ruang publik yang lebih ramah difabel, termasuk trotoar yang dirancang untuk menunjang mobilitas kursi roda serta fasilitas umum lainnya yang dapat diakses semua kalangan.

“Nanti ruang publik juga kita siapkan, kita akan bangun trotoar, trotoar itu harus ramah difabel. Kita menciptakan fasilitas publik yang lain juga harus ramah terhadap difabel, bagaimana kursi roda itu bisa naik, bagaimana mereka punya keterbatasan penglihatan itu bisa ikut bergabung merasakan fasilitas publik. Jadi kita (pemerintah, red) harus care terhadap mereka,” jelas Dedy.

Lebih jauh, Dedy juga mengingat kembali masa perjuangannya saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Menurutnya, sejak awal ia sudah memberi ruang yang setara bagi difabel dalam tim suksesnya.

“Ketika kami berjuang dahulu dengan Ronny. Tim kami juga ada kaum difabel. Mereka punya tim khusus yang kita beri ruang yang sama dan kami juga buktikan mereka sebagian sudah kita arahkan untuk bekerja di tempat yang sudah memang mereka pantas bekerja,” tuturnya.

Dengan berbagai upaya tersebut, Pemerintah Kota Bengkulu bertekad mewujudkan visi menciptakan kebahagiaan yang merata bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok difabel yang menjadi bagian penting dari kehidupan kota.(Rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *