GK, Bengkulu – Keresahan melanda sejumlah orang tua mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Bengkulu.
Mereka mempertanyakan kegiatan orientasi atau ospek lanjutan yang diwajibkan kepada mahasiswa, padahal sebelumnya telah mengikuti ospek pada awal masuk kuliah.
Menurut informasi yang diterima, kegiatan ini diduga bukan merupakan bagian dari agenda resmi universitas dan diduga diorganisir oleh kelompok mahasiswa senior.
Salah seorang orang tua (ortu) mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengaku bingung dengan kebijakan tersebut.
“Anak saya sudah ikut ospek tahun lalu. Tapi sekarang harus ikut lagi. Kami tidak paham, apakah ini aturan resmi atau hanya inisiatif seniornya? Bukankah ospek cukup sekali?” ungkapnya.
Lebih jauh, ia menyoroti durasi kegiatan yang disebut-sebut mencapai 32 jam tanpa jeda signifikan, yang menurutnya berisiko menimbulkan kelelahan fisik dan gangguan mental bagi peserta.
“Kami khawatir kegiatan semacam ini rawan terjadi tekanan, intimidasi, atau bahkan kekerasan verbal. Harusnya kampus mengawasi dan memastikan kegiatan mahasiswa sesuai dengan aturan, sebelum terjadi hal yang tak diinginkan,” tambahnya.
Belum ada penjelasan resmi dari pihak fakultas. Upaya untuk mengonfirmasi informasi ini kepada Dekan FKIK Universitas Bengkulu,baik melalui sambungan telepon maupun pesan singkat WhatsApp, belum mendapat respon hingga berita ini diterbitkan.
Orang tua mahasiswa mendesak agar pihak fakultas segera memberikan klarifikasi. Mereka berharap seluruh kegiatan kemahasiswaan dikawal dengan ketat agar tidak keluar dari jalur akademik dan tetap menjamin keamanan serta kenyamanan peserta didik.(Rs)