Bengkulu, GK — Wakil Gubernur Bengkulu,Ir. Mian, secara resmi menutup kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2025 yang digelar di Asrama Haji Bengkulu, Senin (27/10) pagi.
Kegiatan yang telah berlangsung selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 Oktober 2025, ini diikuti oleh sekitar 400 peserta dari jenjang SD hingga SMP se-Provinsi Bengkulu. Mereka merupakan para pelajar terbaik dari kabupaten dan kota yang sebelumnya telah menjuarai seleksi tingkat daerah.
Dalam sambutannya, Mian menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balai Bahasa Provinsi Bengkulu yang telah menginisiasi dan menyelenggarakan kegiatan tersebut secara konsisten setiap tahun. Menurutnya, FTBI tidak sekadar ajang lomba berbahasa, tetapi juga bentuk nyata pelestarian bahasa daerah sebagai warisan budaya bangsa.
“Bahasa ibu adalah cermin jati diri bangsa. Melalui bahasa daerah, kita mengenal akar budaya, nilai-nilai lokal, dan karakter yang membentuk kepribadian anak-anak kita,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang mendorong pelestarian bahasa dan budaya daerah.
Mian menilai, upaya menjaga bahasa ibu perlu mendapat perhatian serius, terutama di tengah derasnya arus globalisasi yang kerap membuat generasi muda melupakan bahasa daerahnya sendiri.
“Pemprov Bengkulu pasti mendukung kegiatan positif seperti ini. Bahasa daerah bukan hanya alat komunikasi, tetapi simbol kebanggaan dan identitas kita sebagai orang Bengkulu,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Bengkulu, Andriana Yohan, S.S., M.A., mengatakan bahwa FTBI merupakan program nasional yang bertujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa ibu di kalangan generasi muda.
Ia berharap kegiatan ini mampu memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga eksistensi bahasa daerah.
“Harapan kami, anak-anak tidak hanya pandai berbahasa Indonesia, tetapi juga mencintai dan melestarikan bahasa daerahnya,” ujarnya.
Penutupan FTBI 2025 ditandai dengan pengumuman pemenang lomba dan penyerahan penghargaan kepada para juara dari berbagai kategori lomba seperti membaca puisi, pidato bahasa daerah, hingga menulis cerita rakyat.
Kegiatan berlangsung meriah dan penuh semangat, menegaskan pesan bahwa bahasa ibu adalah akar dari kebudayaan dan jati diri bangsa.(Red)







