GK, BENGKULU – Geger vidio Sonti Bakara Wakil Ketua 2 DPRD Provinsi Bengkulu terkait penggusuran di makam Air Sebakul, Pemuda Batak Bersatu (PBB) Bengkulu sebut itu keliru dan minta klarifikasi.
Ketua DPD PBB Bengkulu, Sabam Sihite mengatakan bahwa pihaknya menyambangi kantor DPRD untuk mengklarifikasi video yang dibuat oleh Sonti Bakara, perihal relokasi ataupun penggusuran taman bahagia air sebakul.
“Sebenarnya prosesnya memang sudah direlokasi dan ada SK Walikota untuk itu,” kata Sabam, Jumat, (01/11/2024).
Terkait hal tersebut berbeda, di dalam pernyataan vidio Sonti Baskara ini, yang seolah-olah hal itu tidak benar.
Sehingga, membuat ahli waris merasa tersakiti dan berita yang disampaikan oleh Sonti tersebut, tidak benar.
“Untuk itu kami klarifikasi pernyataan-pernyataan yang dibuat di dalam video tersebut. Tadi permohonan kami permintaan kami kepada beliau supaya itu video dihapus saja dari media sosial,” tutur Sabam.
Selanjutnya, dibuat juga pernyataan klarifikasi permohonan maaf dari Sonti Bakara, bahwa yang disampaikan dalam vidio tersebut adalah keliru.
“Kesepakatannya, beliau sudah menghapus postingan tersebut di media sosial. Kita menunggu permohonan maafnya di klarifikasi bahwa beliau membuat pernyataan yang keliru,” tegas Sabam.
Diketahui, cukup panjang sejarah terkait pemakaman tersebut, ada sekitar 10 Hektare lahan, akan tetapi dimanfaatkan pembangunan dan di gusur sekitar 8 Hektare.
“Jadi tinggal 2 hektare lagi disitu yang pemakamannya kristiani yang ada di situ. Itu yang selama ini di perjuangkan, supaya tidak di gusur dan direlokasi,” lanjut sabam.
Kendati demikian, Antonius Silaen Sekretaris DPD PBB Bengkulu menambahkan bahwa pemakaman yang di air sebakul tersebut tidak bisa di pergunakan lagi.
“Kami sebenarnya, dari ahli waris ini kesulitan akses. Tidak ada akses jalannya disitu, karena sudah di bongkar, sudah di gusur,” tambah Antonius.
Lanjut, Antonius menjelaskan bahwa selama ini pihaknya tentram dan damai, akan tetapi adanya beredar vidio dari Sonti Baskara di sosial media, sontak memberikan respon yang keliru.
“Kenapa juga dia hanya fokus kepada Bengkulu Utara dan Benteng. Kenapa tidak sosialisasinya itu menyatakan kepada seluruh katakanlah Provinsi Bengkulu. Kami pengen hal ini tidak di salah artikan,” jelasnya.