Sumardi Dorong Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Segera Dilakukan 

Drs. H. Sumardi, S.E, MM - Ketua DPRD Provinsi Bengkulu saat rapat bersama Gubernur Bengkulu, Forkopimda dan Pelindo

GK, Bengkulu – Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. H. Sumardi, MM, meminta pihak terkait segera melakukan pengerukan alur masuk Pelabuhan Pulau Baai untuk mengatasi pendangkalan akibat abrasi dan sedimentasi.

Menurutnya, langkah cepat dan koordinasi antarlembaga sangat diperlukan agar tidak terjadi saling lempar kewenangan.

Bacaan Lainnya

“Tadi kami sampaikan, agar pihak yang berkompeten segera memperbaiki dan melakukan pengerukan alur. Jika memang terjadi abrasi atau sedimentasi yang menyebabkan alur pintu masuk pelabuhan saat ini berada di minus 2 hingga 4 LWS, masalah ini harus segera diatasi,” tegas Sumardi pada Selasa (7/1).

Pendangkalan alur pelayaran ini berdampak signifikan pada ekonomi daerah. Sumardi menyoroti hambatan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan gangguan terhadap aktivitas pelaku usaha maritim.

Pelabuhan Pulau Baai mengalami pendangkalan alur pelayaran akibat sedimentasi dan abrasi di sepanjang Pantai Barat Bengkulu. Saat ini, kedalaman alur pelayaran diperkirakan mencapai –2,9 meter LWS, dengan sedikit peningkatan saat air laut pasang (sekitar 1,2 meter).

General Manager Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko, mengungkapkan bahwa meskipun menghadapi tantangan alam, Pelindo tetap berupaya menjaga layanan kepelabuhanan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengatur jadwal kapal masuk dan keluar, serta memberikan imbauan agar kapal melintas saat air pasang.

“Kami juga mendorong pemuatan batu bara melalui metode ship to ship, dari tongkang di dermaga ke kapal lebih besar di luar pelabuhan,” jelas Joko.

Meski menghadapi tantangan, arus barang di Pelabuhan Pulau Baai pada 2024 tidak menunjukkan penurunan drastis dibandingkan 2023. Hingga Oktober 2024, curah kering tercatat 3,1 juta ton, curah cair 361 ribu ton, peti kemas 9.145 TEUs, serta kargo umum dan bag cargo sebesar 67 ribu ton.

Pelindo bersama Kementerian Perhubungan, pemerintah provinsi, dan pelaku usaha sedang mencari solusi permanen.

“Kami harap ada dukungan konkrit dari semua pihak untuk menangani pendangkalan ini demi menjaga stabilitas ekonomi Bengkulu,” ujar Joko.

Pengerukan alur diharapkan segera dilakukan agar operasional pelabuhan kembali normal, serta distribusi barang dan perekonomian daerah tetap terjaga.(Iwan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *