Sudah Bayar Rp 7,4 Juta, Puluhan Mahasiswa Unihaz Kecewa Gagal Berangkat

Mahasiswa Unihaz Terlantar Tanpa Kepastian Pemberangkatan di bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu pada Senin pagi (17/2). (Ist)

GK, Bengkulu – Puluhan mahasiswa Universitas Prof. Dr. Hazairin (Unihaz) Bengkulu kecewa setelah gagal berangkat ke Malang untuk studi banding, meski telah membayar biaya perjalanan sebesar Rp 7,4 juta per orang.

Mereka terlantar di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, Senin (17/2/2025), karena tiket penerbangan yang dijanjikan agen perjalanan Lautan Biru Nusantara (LBN) tidak tersedia.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Setelah sempat menghilang, pihak LBN akhirnya menemui mahasiswa dan memberikan penjelasan.

Perwakilan mereka, Virigiawan Listanto, mengklaim bahwa terjadi masalah pada tiket penerbangan dari Bengkulu ke Jakarta, sementara akomodasi lainnya sudah disiapkan.

“Kami sudah melakukan booking dan pembayaran sejak Januari sebesar Rp 171 juta, ditambah Rp 15 juta sebagai tanda jadi. Pelunasan sudah dilakukan awal Februari. Kami meminta tiket dari Purwokerto, tapi tidak tahu kenapa ada masalah,” ujar Virigiawan.

Pihak LBN menawarkan opsi reschedule keberangkatan ke Rabu (19/2/2025), tetapi tanpa kepastian apakah mahasiswa benar-benar bisa diberangkatkan.

Disisi lain, manajemen Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu menyatakan bahwa nama para mahasiswa tidak tercatat dalam jadwal penerbangan hari itu, baik pagi, siang, maupun sore.

“Begitu mendapat laporan, kami langsung berkoordinasi dengan Polsek Sektor Bandara dan melakukan mediasi. Namun, berdasarkan data kami, tidak ada penerbangan yang terdaftar atas nama mahasiswa ini,” kata Pgs General Manager (GM) Bandara, Very Rizki Permana.

Namun demikian, Para mahasiswa menolak tawaran reschedule, karena banyak di antara mereka berasal dari luar kota dan sudah mengatur jadwal keberangkatan.

Mereka telah membayar biaya Rp 7,4 juta, yang mencakup tiket pesawat pulang-pergi Bengkulu-Jakarta, sewa bus Jakarta-Malang, serta penginapan di Yogyakarta dan Malang. Rombongan dijadwalkan melakukan studi banding ke Universitas Brawijaya.

Dekan Fakultas Hukum Unihaz, Alaudin, menegaskan bahwa semua pembayaran sudah dilakukan dan pihak kampus akan menuntut tanggung jawab agen perjalanan.

“Kami sangat kecewa. Semua pembayaran sudah disetor, dan agenda studi banding sudah disiapkan. Kalau hanya masalah tiket, kenapa ini bisa terjadi? Kami meminta pihak travel bertanggung jawab agar mahasiswa bisa tetap berangkat,” tegasnya

Akibat dari insiden ini, karena tidak ada kejelasan dari pihak travel, akhirnya perwakilan LBN dibawa ke Polsek Selebar untuk dimintai keterangan, didampingi pihak keamanan dan perwakilan kampus.

Sejumlah orang tua mahasiswa yang khawatir juga datang ke bandara, menuntut pertanggungjawaban dari agen perjalanan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian apakah mahasiswa akan tetap diberangkatkan atau tidak.(Rls)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *