GK, Bengkulu – Senator DPD RI daerah pemilihan (dapil) Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., M.S.M., menyampaikan hasil pantauannya terhadap kesiapan daerah dalam mendukung Program Makan Siang bergizi Gratis yang diinisiasi oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menilai kesiapan daerah belum sepenuhnya matang.
Melalui reses yang dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Provinsi, anggota Komisi III DPD RI ini menemukan sejumlah kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah.
“Kebanyakan dinas ini belum tahu secara teknisnya, gimana sih makan bergizi gratis ini, programnya seperti apa semuanya sama keluhannya. Mereka hanya tahu akan ada uji coba program makan gratis di sekolah yang ditunjuk nantinya,” ujar Senator Destita, di Kota Bengkulu, Selasa (15/12/24).
Akademisi yang turut hadir dalam penyerapan aspirasi tersebut, kata Destita menyoroti pentingnya kejelasan target dan sasaran program. Selain itu sebagai ahli gizi menyampaikan bahwa sasaran program harus tepat, mengingat kebutuhan gizi berbeda antara anak SD, SMP, dan SMA.
Tak hanya itu perbedaan harga kebutuhan bahan pangan juga harus diperhatikan, serta diukur dampaknya, misalnya kenaikan berat badan atau penurunan anemia, yang perlu disampaikan secara rinci.
“Dari yang disampaikan oleh ibu-ibu tadi itu kurang dengan anggaran per porsi yang disiapkan pemerintah, maka harus langsung dari daerah sehingga porsinya bisa disesuaikan,” tambah Destita.
Dalam reses tersebut, Senator Destita memberikan sejumlah catatan, mulai dari standar gizi, pengelolaan anggaran, hingga skala prioritas penerima program. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan program membutuhkan koordinasi yang kuat antara pusat dan daerah agar dapat berjalan optimal.
Atas beberapa masukan tersebut, Destita sepakat agar program makan siang gratis benar-benar memperhatikan standar gizi yang layak. Jangan sampai, kualitas menu yang tidak sesuai standar gizi justru menimbulkan masalah baru.
Dalam rapat penyampaian hasil reses nantinya akan disampaikan apa-apa saja keluhan daerah sehingga menjadi masukan agar program ini dapat mewujudkan generasi Emas 2045
“Dengan perencanaan yang matang, program ini bisa menjadi solusi nyata bagi peningkatan kualitas gizi anak-anak kita,” pungkasnya.(Bsr)