Peran pemuda sangat erat hubungannya dengan pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut diungkapkan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, dalam sambutannya usai menyaksikan Pelantikan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) dan Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se- Provinsi Bengkulu, bertempat di Balai Raya Semarak, pada Minggu, 4 Agustus 2024.
Menurutnya, pemuda memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah, melalui partisipasi aktif dalam proses demokrasi.
Keterlibatan pemuda dalam proses politik dinilai sangat penting untuk memastikan bahwa suara mereka didengar dan aspirasi mereka terwakili.
“Dalam membangun daerah pemerintah harus didukung dengan partisipasi organisasi kepemudaan dan masyarakat. Untuk itu, mari kita dorong teman-teman kita untuk berpartisipasi, baik sebagai pemilih yang cerdas, maupun sebagai calon pemimpin masa depan,” kata Khairil.
Ia juga berpesan kepada Ketua PKC terpilih beserta jajaran dan PC PMII se- Provinsi Bengkulu, untuk semangat mengemban amanah, tugas dan tanggung jawab. Jadilah pemimpin yang inspiratif dan mampu membawa perubahan positif bagi daerah.
Ia menambahkan, pelantikan yang dibarengi dengan diskusi publik ini adalah moment yang sangat baik untuk berbagi ide dan gagasan.
Khairil mendorong setiap peserta untuk aktif berpartisipasi, menyampaikan pendapat dan merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk memberdayakan pemuda dalam pembangunan daerah. Setiap suara sangat berarti dan bisa menjadi langkah awal untuk program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Bengkulu.
Untuk diketahui, pada kesempatan ini Sandyya dilantik sebagai Ketua PKC PMII Bengkulu. Pelantikan jajaran pengurus dilakukan langsung oleh perwakilan PB PMII Pusat, dalam hal ini oleh Ketua Bidang Pengembangan Jaringan Perguruan Tinggi, Adil Rahmat Kurnia.
Sementara itu, pelantikan PC dilakukan oleh Rama Azizul, Bendahara Bidang Politik, Hukum, dan HAM PB PMII Pusat.
“Kondisi saat ini adalah kondisi jangan sangat menantang bagi sahabat dan kita semua. Kita dihadapkan dengan tantangan yang cukup komplek, mulai dari persoalan ekonomi, nasionalisme maupun moral. U tuk mewujudkan Indonesia adil, makmur dan damai bisa tercapai, kita membutuhkan pemimpinan visioner, bersih dan berwibawa. Maka regenerasi dan kaderisasi menjadi salah fokus saat ini,” demikian Adil.[Etri & Dona]