GK, Bengkulu – Kota Bengkulu sukses dalam penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan yakni turun 6,2 persen dan penurunannya ini tertinggi di Provinsi Bengkulu. Hal ini mendapat apresiasi dari salah satu pakar stunting, Prof.Abdul Razak Thaha.
Abdul Razak menyampaikan apresiasi kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bengkulu saat menghadiri acara Pemaparan Materi dan Brainstorming TPPS Provinsi Bengkulu yang diikuti oleh Ketua/perwakilan TPPS dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, di kantor dinas kesehatan Provinsi Bengkulu, Jumat (13/12/24).
Untuk TPPS Kota Bengkulu dihadiri oleh Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kota Bengkulu Nurhidayati yang mewakili Ketua TPPS Kota Bengkulu Eko Agusrianto.
“Pada pertemuan ini Prof Razak mengapresiasi Kota Bengkulu dalam penurunan prevalensi stunting yang signifikan dimana turun 6,2 persen dan tertinggi penurunannya di Provinsi Bengkulu. Prof Razak berpendapat bahwa kabupaten kota yang ada di Provinsi Bengkulu sudah memiliki contoh praktik baik dalam hal penurunan stunting, terutama Kota Bengkulu,” kata Nurhidayati.
Prof Razak pada pertemuan itu juga menyampaikan perihal penggunaan data untuk percepatan pencegahan dan penurunan stunting.
“Dalam pertemuan ini, Prof Razak mengajak TPPS untuk mengintervensi stunting berlandaskan analisa data yang ada sehingga tepat sasaran dan menekankan bahwa survey stunting melalui lembaga SKI yang terpecaya dan diakui. Selain itu pola penanganan stunting hendaknya bermuara pada Stop Stunting Baru,” ujar Nurhidayati menuturkan kembali apa yang disampaikan Prof Razak.
Nurhidayati pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Kota Bengkulu terus berusaha meningkatkan konvergensi TPPS dan meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder dalam pencegahan dan penanganan stunting.
“Saya sampaikan mengenai orientasi TPPS yang berpola pada penanganan stunting Hulu sampai Hilir dimana Preventif atau pencegahan melalui DP3AP2KB dan Kemenag Kota Bengkulu untuk mengedukasi Catin, menekan pernikahan dini. Begitu pun dinas kesehatan dengan peningkatan gizi remaja putri / anak sekolah. Dan tentunya peran serta perangkat daerah Pemerintah Kota Bengkulu dan Baznas yang tergabung dalam TPPS Kota,” demikian Nurhidayati.(Rls)