Bengkulu, – Yayasan Penjaga Pesisir dan Hutan Tropis Bengkulu (PPDHTB) berencana untuk menobatkan tujuh tokoh berpengaruh dari Provinsi Bengkulu. Acara pemberian gelar ini akan dilaksanakan secara simbolis pada Pertemuan Akbar Warga Pesisir dan Hutan Tropis yang akan digelar pada 20 November 2024 dan akan dihadiri oleh masyarakat dari seluruh wilayah pesisir dan hutan tropis se-Provinsi Bengkulu.
Ketua Umum Yayasan PPDHTB, R. Tamrin, menyatakan bahwa para tokoh tersebut akan dianugerahi gelar sebagai Bapak dan Ibu Pencinta Pesisir dan Hutan Tropis Bengkulu. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kontribusi besar mereka dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, khususnya kawasan pesisir dan hutan tropis yang menjadi fokus utama konservasi di Provinsi Bengkulu.
Pengakuan Terhadap Perjuangan Melestarikan Alam.
Menurut Tamrin, penghargaan ini diberikan berdasarkan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh ketujuh tokoh tersebut dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami dari Yayasan PPDHTB merasa bahwa sudah sepantasnya mereka mendapatkan penghargaan ini. Mereka telah berjuang dengan keras untuk melindungi pesisir dan hutan tropis, serta memastikan keberlanjutan ekosistem ini di masa depan,” ujar Tamrin.
Ia juga menambahkan bahwa konservasi lingkungan, terutama kawasan pesisir dan hutan tropis, merupakan isu yang sangat penting untuk masa depan Bengkulu.
“Pesisir dan hutan tropis adalah bagian dari warisan alam kita yang harus dijaga. Upaya mereka telah membawa perubahan yang nyata dan akan berdampak positif bagi generasi mendatang,” lanjutnya.
Ketujuh tokoh yang akan menerima penghargaan tersebut dianggap sebagai pelopor dalam gerakan pelestarian alam di Bengkulu. Mereka aktif terlibat dalam berbagai program lingkungan, mulai dari upaya pencegahan kerusakan hutan hingga pemulihan ekosistem pesisir yang rusak akibat aktivitas manusia.
Tamrin menyoroti bahwa keterlibatan para tokoh ini tidak hanya dalam lingkup lokal, tetapi juga di tingkat nasional. Beberapa di antaranya bahkan telah bekerja sama dengan organisasi lingkungan internasional untuk memperkuat aksi-aksi konservasi yang berkelanjutan.
“Mereka telah menjadi contoh nyata bagaimana seseorang dapat membuat perbedaan, baik di tingkat lokal maupun global,” tambahnya.
Pertemuan Akbar Warga Pesisir dan Hutan Tropis yang akan diadakan pada 20 November 2024 ini diharapkan menjadi momentum penting bagi masyarakat Bengkulu untuk lebih menyadari pentingnya pelestarian lingkungan. Acara tersebut akan dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari masyarakat lokal hingga para pemerhati lingkungan.
Dalam acara tersebut, selain penyerahan penghargaan kepada ketujuh tokoh, juga akan diadakan diskusi dan lokakarya tentang langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk menjaga ekosistem pesisir dan hutan tropis.
“Kami ingin acara ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga sebagai momen untuk mengajak seluruh warga Bengkulu lebih peduli terhadap alam sekitar,” jelas Tamrin.
Yayasan PPDHTB berharap bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi masyarakat lainnya untuk terlibat aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum, diharapkan kawasan pesisir dan hutan tropis Bengkulu dapat terus terjaga.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Masa depan pesisir dan hutan tropis Bengkulu ada di tangan kita. Semakin banyak orang yang peduli, semakin besar pula peluang kita untuk menyelamatkan alam ini,” tutup Tamrin.
Dengan adanya peran aktif berbagai pihak, Yayasan PPDHTB optimis bahwa ekosistem pesisir dan hutan tropis di Bengkulu dapat dilestarikan untuk generasi mendatang, menjadi warisan alam yang dapat dinikmati oleh anak cucu di masa depan.(AMG)