GK, Jakarta — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi menggelar Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih anggota Majelis Syura, sebagai bagian dari proses suksesi kepemimpinan nasional. Proses ini menandai dimulainya tahapan penting dalam regenerasi struktur kepemimpinan partai, yang dilaksanakan secara demokratis dan terbuka, mulai dari tingkat bawah hingga ke tingkat pusat.
“Proses awal dari suksesi kepemimpinan nasional PKS dimulai dari bawah dan demokratis. Melalui mekanisme Pemira, PKS akan memilih 66 anggota Majelis Syura sebagai perwakilan seluruh anggota PKS di setiap daerah,” ujar Mabruri, Juru Bicara PKS, dalam keterangan persnya, Sabtu (31/5).
Menurut Mabruri, Pemira ini melibatkan ribuan kader aktif PKS dari seluruh Indonesia, yang secara langsung memberikan suara untuk memilih wakil-wakil terbaik dari masing-masing daerah. Tahapan Pemira dilakukan secara berjenjang, dimulai dari penjaringan nama-nama calon anggota Majelis Syura di tingkat daerah, hingga proses pemungutan suara secara elektronik maupun manual, tergantung pada kesiapan infrastruktur wilayah masing-masing.
Majelis Syura merupakan lembaga tertinggi dalam struktur organisasi PKS, yang memiliki fungsi strategis dalam menentukan arah dan kebijakan partai. Selain itu, Majelis Syura juga berwenang memilih Presiden PKS, menyusun garis besar haluan perjuangan partai, serta memberikan keputusan-keputusan penting dalam dinamika internal partai.
“Pemira ini bukan sekadar rutinitas lima tahunan, tetapi menjadi momen penting untuk memastikan bahwa kader-kader terbaik dan paling amanah mendapat mandat dari anggota. Ini adalah bukti nyata komitmen PKS terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan partisipasi,” tambah Mabruri.
Ia juga menegaskan bahwa keterlibatan seluruh elemen kader dalam Pemira merupakan cerminan dari sistem kaderisasi dan kepemimpinan berjenjang yang telah dibangun dan dijaga PKS selama ini. Dengan sistem ini, PKS berharap mampu melahirkan kepemimpinan kolektif yang kuat, berintegritas, serta mampu menjawab tantangan zaman.
Pemira PKS rencananya akan berlangsung selama beberapa pekan, dengan hasil akhir diumumkan setelah seluruh tahapan verifikasi dan rekapitulasi suara selesai. Setelah 66 anggota Majelis Syura terpilih, proses selanjutnya adalah pemilihan Presiden PKS yang akan memimpin partai untuk periode lima tahun ke depan.
Proses ini menjadi sorotan publik dan pengamat politik karena menunjukkan model suksesi kepemimpinan partai yang relatif tertib, sistematis, dan partisipatif—sesuatu yang tidak selalu terlihat dalam dinamika partai-partai politik di Indonesia.
Dengan pelaksanaan Pemira ini, PKS kembali menegaskan posisinya sebagai partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi internal, transparansi, dan kaderisasi yang kuat sebagai fondasi utama dalam membangun kepemimpinan nasional.(Rs)