GK, Bengkulu – Suasana di halaman Masjid Raya Baitul Izzah, Bengkulu mulai terasa berbeda sejak Selasa (8/4). Bukan karena agenda keagamaan rutin, melainkan persiapan sebuah kegiatan besar yang bakal menyatukan perut dan hati: Masak Akbar & Tausiah Bersama, yang akan digelar Rabu besok (9/4).
Panggung besar tengah dibangun. Dapur darurat mulai dirakit. Tim logistik lalu-lalang menurunkan bahan masakan. Beberapa di antaranya bahkan terlihat mengangkut karung besar berisi bumbu dapur dan tumpukan alat masak berukuran industri. Ini bukan hajatan biasa—ini pesta makan untuk seratus ribu orang.
Sosok yang berada di balik dapur adalah nama yang tak asing lagi yakni Willie Salim, content creator sekaligus chef kondang yang dikenal lewat aksi-aksi sosialnya di dapur umum. Kali ini, ia membawa misi memasak dengan cinta untuk seluruh warga Bengkulu.
“Sudah ada tujuh ekor sapi yang siap diproses, tiga ekor lagi masih di perjalanan. Selain itu, ada sekitar empat setengah ton ikan laut segar yang akan dimasak jadi berbagai menu khas Nusantara,” ujar kepala sekretariat Masjid Raya Baitul Izzah, pada Selasa(8/4).
Belum cukup dengan daging dan ikan, panitia juga tengah mengupayakan tambahan kambing dan bahan pendukung lainnya untuk memastikan semua yang hadir bisa mencicipi hasil masakan akbar ini.
Bukan hanya soal makan, acara ini juga akan diisi dengan tausiah oleh Ustaz Derry Sulaiman, yang dikenal dengan dakwahnya yang menyentuh hati dan gaya penyampaian yang sederhana.
“Acara ini adalah bentuk syukur sekaligus ajang mempererat silaturahmi antar warga. Makan bersama, dengar tausiah, saling menyapa—itu makna lebaran yang sesungguhnya,” kata Gubernur Bengkulu.
Kegiatan akan dimulai sejak pagi hari, dengan pembukaan oleh Gubernur Bengkulu dan pelaksanaan masak massal hingga waktu makan siang. Ribuan relawan juga dikerahkan untuk membantu proses pembagian makanan dan pengamanan acara.
Antusiasme warga pun sudah mulai terlihat. Sejumlah orang terlihat datang lebih awal hanya untuk melihat langsung proses persiapan. Bahkan, beberapa keluarga sudah menyiapkan tikar dan bekal ringan sambil menyaksikan suasana dapur raksasa dibangun.
“Ini bukan cuma soal kenyang, tapi soal kebersamaan. Jarang-jarang ada acara seperti ini di Bengkulu,” kata Anton, warga Kelurahan Anggut.
Jika tak ada halangan, gelaran ini akan menjadi salah satu momen akbar pascalebaran yang akan dikenang masyarakat Bengkulu karena di balik aroma santapan, tersimpan nilai kebersamaan yang hangat.(Rs)