Kisah Warga Bengkulu Yang Mendapat Beasiswa Di Universitas Ternama Amerika Serikat

Perjalanan hidup sering kali penuh lika-liku, tak selalu sesuai dengan rencana yang kita susun. Dalam setiap langkah, kadang kita dihadapkan pada kegagalan yang seolah akan menghentikan mimpi kita. Namun, justru di situlah sering kali terletak rahasia kesuksesan yang lebih besar. Setiap kali kita terjatuh, ada kesempatan untuk bangkit dan menjadi lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih siap untuk meraih sesuatu yang lebih besar.

Berikut ini adalah kisah saya yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang sedang berjuang meraih mimpi, terutama bagi yang saat ini berkeinginan menjelajahi dunia untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri bahwa ketika kita sudah mengikrarkan dalam hati lillahi ta’ala untuk mengejar suatu impian mulia, maka akan ada saja jalan untuk meraih apapun impian itu, bahkan di luar imajinasi terliar kita sekalipun.

Kisah yang akan saya bagikan ini adalah tentang perjuangan saya meraih sebuah beasiswa keren bernama Fulbright. Sekedar informasi, sebelum mendapatkan beasiswa pertukaran pelajar internasional untuk sarjana, pendidik, mahasiswa pasca sarjana dan profesional yang bergengsi dari Pemerintah Amerika Serikat ini, saya sudah tiga kali mengejar sebuah beasiswa—sebut saja beasiswa X—untuk bisa melanjutkan S2 di sekolah pertambangan terbaik nomor 2 di dunia, yakni Curtin University, Australia, mengingat latar belakang keilmuan saya di bidang pertambangan.

Saya apply beasiswa X persis tiga tahun berturut-turut, yakni tahun 2021, 2022, dan 2023. Ternyata selama tiga kali itu pula saya mendapat balasan melalui email, “We regret to inform you that your application was unsuccessful this time.” yang tentu saja berarti saya dinyatakan tidak lulus. Ini bukan salah beasiswa X, bukan pula salah kampusnya, hanya Allah berkehendak lain. Ketika menerima hasil pengumuman tadi, dalam hati saya menghibur diri, “Kali ini belum rezeki saya.”

Alhamdulillah, Tuhan berikan yang terbaik. Bersamaan dengan percobaan ketiga melamar beasiswa X tadi, saya mencoba peruntungan lain, yakni melamar Fulbright Master’s Degree Scholarship yang di Indonesia dikelola oleh AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation). Akhirnya saya dinyatakan lulus diterima sebagai grantee beasiswa Fulbright pada percobaan pertama di tahun 2023 dan insya Allah mulai berkuliah pada Fall Semester pertengahan Agustus 2024.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *