oleh : Cahyadi Takariawan
Sesungguhnya hidup berumah tangga memerlukan kesungguhan, perhatian, perawatan serta penjagaan.
Ada cara dan seni tersendiri dalam merawat dan menjaga cinta kasih dalam kehidupan berumah tangga, yang tidak semuanya bercorak material.
Apabila suami dan istri tidak melakukan upaya perawatan dan penjagaan keharmonisan hidup berumah tangga, akan menyebabkan kelemahan sendi-sendi yang menyangga keutuhan keluarga. Tentu hal ini sangat berbahaya.
Jika fondasi keluarga lemah, akan lemah pula bangunannya. Keluarga mudah goyah, cinta mudah layu bahkan punah.
Terkadang tindakan yang diperlukan untuk maksud itu sangatlah praktis dan terkesan tidak penting serta tidak produktif.
Misalnya saja, jalan-jalan berdua, mengobrol berlama-lama, bercengkerama berdua, mengantar dan menjemput, menemani kegiatan, dan lain sebagainya. Itu semua terasa sebagai “wasting time” bagi sebagian kalangan yang terbiasa hidup terencana, serta terbiasa mengelola sumber daya secara efektif dan efisien.
Sesungguhnya cara merawat cinta kasih dalam keluarga sangat berbeda dimensinya dengan mengejar target perusahaan atau organisasi profit lainnya.
Mencintai suami, menyayangi istri, menjaga keharmonisan keluarga, terkait dengan aspek perasaan, kejiwaan, juga pikiran yang sangat unik, sangat pelik.
Namun pada saat yang sama juga simpel dan sederhana. Suami dan istri harus meluangkan waktu untuk selalu menyambung komunikasi setiap hari, tanpa perlu meributkan tema pembicaraan.
Tidak perlu ada tema yang penting, tidak perlu ada agenda yang penting, tidak harus ada keperluan yang penting untuk mengobrol dengan pasangan. Karena definisi penting itu seringkali justru tidak penting.