Jelang Lebaran Harga TBS Terus Turun, Andy Suhary Minta Pemerintah Turun Lapangan

Andy Suhary - Anggota DPRD provinsi Bengkulu Dapil Mukomuko

GK, Mukomuko – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan Mukomuko, Andy Suhary, SE, M.Pd, meminta pemerintah untuk segera turun tangan dalam menyikapi terus merosotnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

Penurunan harga ini semakin memukul para petani, terutama menjelang Hari Raya Idul fitri.

Bacaan Lainnya

Politisi PKS ini menegaskan bahwa pemerintah harus lebih serius dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani sawit yang saat ini mengalami kesulitan ekonomi.

“Bila petani terus menjerit akibat harga TBS yang anjlok, apalagi menjelang Lebaran, maka kita harus bertanya, di mana peran pemerintah dalam memperjuangkan ekonomi rakyat?” ujar Andy Suhary.

Ia menekankan bahwa program bantu rakyat tidak boleh hanya sebatas slogan, tetapi harus berdampak nyata.

Andy juga meminta pemerintah turun langsung ke lapangan untuk mengecek ke pabrik-pabrik dan mencari tahu faktor utama penyebab turunnya harga TBS, mengingat harga minyak sawit mentah (CPO) relatif stabil.

Keluhan serupa disampaikan oleh Alfian, seorang petani sawit asal Kabupaten Mukomuko.

Ia mengungkapkan bahwa harga TBS terus turun hingga menyentuh Rp50.000 per ton, sementara harga kebutuhan pokok justru naik.

“Kami berharap persoalan ini sampai ke telinga Pak Gubernur. Masa menjelang Lebaran, harga TBS malah turun, sementara harga kebutuhan pokok terus naik, bahkan upah pekerja juga ikut naik,” keluh Alfian.

Masyarakat menduga ada permainan antara pabrik dan pengambil kebijakan yang menganggap masyarakat jelang lebaran membutuhkan uang, sehingga akan terpaksa menjual dengan harga berapa saja.

Andy Suhary mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret agar petani tidak semakin terbebani.

Menurutnya, kebijakan yang berpihak pada rakyat sangat dibutuhkan untuk menjamin kesejahteraan petani di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit.(Nasti)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar