Jakarta, GK – Momentum 80 tahun Indonesia merdeka, PT Hutama Karya (Persero) menegaskan kontribusinya dalam pembangunan infrastruktur. Hingga kini, BUMN konstruksi tersebut telah menyelesaikan lebih dari 50 proyek jalan, jembatan, dan tol dengan total panjang mencapai 1.220 km.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya (HK), Adjib Al Hakim, mengatakan proyek-proyek ini memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
“Fokus kami menghadirkan konektivitas yang memudahkan mobilitas orang dan barang, mendorong ekonomi daerah, sekaligus memperkuat layanan publik,” ujarnya.
Salah satu yang terbesar adalah Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±951 km. Sejumlah ruas penting memangkas waktu tempuh, seperti Pekanbaru–Dumai yang kini hanya 1,5 jam dari sebelumnya 4 jam, serta Terbanggi Besar–Kayu Agung yang menjadi koridor vital Lampung–Sumsel.
Selain itu, Hutama Karya juga membangun infrastruktur strategis di berbagai daerah, antara lain Tol Bali–Mandara, Tol Cawang–Priok, paket jalan di Ibu Kota Nusantara (IKN), serta jembatan ikonik seperti Pulau Balang di Kaltim, Suramadu, Rumpiang, hingga Youtefa di Papua.
Pembangunan tersebut menurunkan biaya logistik hingga 30–40% dan menyerap lebih dari 15 ribu tenaga kerja. Dampaknya juga terasa pada UMKM dan pariwisata, misalnya kunjungan wisatawan ke Bali naik 20% setelah Tol Bali–Mandara beroperasi.
Ke depan, Hutama Karya berkomitmen menuntaskan JTTS, mempercepat pembangunan Trans Papua, serta menerapkan smart infrastructure berbasis IoT. Langkah ini sejalan dengan target Indonesia Emas 2045 dan mendukung net zero emission 2060.(Red)