Fenomena Punahnya Permainan Tradisional Anak-anak Imbas Permainan Yang Merogoh Kocek

Anak-anak bermain kelereng. (Ist)

GK, – Layang – Layang, Kelereng, Gambaran, Petak Umpat, dan Congklak merupakan bagian dari permainan tradisional di tahun 90an dan 2000an yang dimiliki masyarakat Indonesia.

Pada era globalisasi sekarang, Play Stasion, Fun City, Fun World ataupun Timezone menjadi salah satu permainan anak anak yang paling digemari saat ini.

Bacaan Lainnya

Bahkan, sangking digemarinya anak anak sekarang mayoritas malah tak banyak yang mengenal permainan tradisional Indonesia seperti petak umpat ataupun congklak.

Era berkembangnya zaman yang membawa kita lebih instan perlahan dapat meninggalkan kebudayaan asli negara kita sendiri.

Rata rata permainan anak yang disuguhkan melalui komputer digital seperti Play Stastion, Fun City, Fun World dan Timezone pada era sekarang telah membawa masa dimana permainan anak anak harus dibayarkan melalui uang Rupiah.

Berbeda pada era permainan tradisional anak anak di tahun 90-an dahulu mayoritas anak anak tahun 90-an lebih menyukai permainan yang mengenal suasana kebersamaan dan kegembiraan bersama teman sebaya seperti bermain petak umpat dan congklak.

Hanya saja, hadirnya permainan yang disuguhkan melalui komputer digital telah membawa anak anak perlahan mulai melupakan permainan tradisonal Indonesia.

Seperti pada satu hitungan tahun kalender masehi, biasanya permainan anak anak dalam satu tahun ditemukan adanya musim permainan Layang Layang, Kelereng, Gambaran dan Petak Umpat.

Namun, sejak 3 tahun belakang secara data fakta lapangan musim permainan kelereng, petak umpat ataupun gambaran sudah tak ada lagi ditemukan.

Bahkan, tokoh tokoh permainan zaman dulu juga sudah mulai tak ditemukan lagi pada era sekarang.(Td)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *