Bengkulu, GK — Suasana hangat mewarnai pembukaan Bencoolen Regional Investment and Economic Forum (BRIEF) 2025 di Hotel Mercure Bengkulu, Senin (27/10).
Di hadapan Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, Kaper BI Bengkulu Wahyu Yuwana Hidayat, dan para pejabat tinggi, investor, dan pelaku usaha, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan melontarkan kelakar yang langsung mencuri perhatian.
“Kelapa Enggano itu sama seperti kelapa di surga, minum satu kali dua kali tiga kali tidak terasa kenyang dan tidak bikin sakit perut, tapi syaratnya minumnya di Enggano ” ujar Helmi, disambut tawa dan tepuk tangan hadirin, termasuk Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta.
Di balik canda itu, tersirat optimisme besar. Helmi meyakini potensi sumber daya alam Bengkulu, dari kelapa, kopi, hingga pariwisata, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah hingga menembus 8 persen.
“Sebagian orang mungkin menganggap target delapan persen itu mustahil, tapi saya yakin sangat mungkin, asalkan langkah-langkah yang kita jalankan berada di jalur yang tepat. Salah satunya melalui kegiatan BRIEF hari ini,” tegas Helmi dalam sambutannya.
BRIEF 2025 digelar dengan tema “Unlocking Bencoolen Future: Bridging Regional Potential for Stronger Growth.” Forum ini merupakan kolaborasi strategis berbagai pihak melalui Regional Investor Relation Unit (WIRU) dan menjadi momentum penting dalam memperkuat promosi investasi serta mempercepat laju ekonomi Bengkulu.
Usai pembukaan, dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha dan mitra dari luar negeri, sebagai bentuk kepercayaan dan komitmen terhadap pembangunan ekonomi Bengkulu.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta dalam sambutannya menilai Bengkulu memiliki potensi luar biasa.
“Potensi Bengkulu sangat besar. Yang dibutuhkan adalah upaya nyata untuk meng-unlock potensi itu agar benar-benar berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Adapun program yang disinergikan melalui BRIEF 2025 meliputi Sarasehan Perekonomian Bengkulu, Bencoolen Investment Challenge (BLINC) 2025, Forum dan Inkubasi Wastra, Business Matching Kopi dan Pariwisata, QRIS Banking Race, hingga GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan).
Dengan potensi besar dan dukungan lintas sektor, Gubernur Helmi Hasan optimistis Bengkulu akan tumbuh inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif.
Dalam Acara tersebut, berlangsung juga penandatanganan MOU kepada beberapa perusahaan yang akan membantu pemerintah daerah.(Red)







