Dewi Coryati Dorong Kemajuan Seni Bela Diri Pencak Silat Di Bengkulu

Oplus_16777216

GK, Bengkulu – Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkulu, Hj. Dewi Coryati, M.Si., menunjukkan komitmennya dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional Bengkulu. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah penyelenggaraan kegiatan Semarak Budaya Tradisi Pencak Silat Bengkulu yang digelar di Padepokan IPSI Provinsi Bengkulu pada Minggu (22/6). Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Kementerian Kebudayaan.

Acara ini diikuti oleh enam perguruan pencak silat ternama di Bengkulu, yang menampilkan beragam jurus dan pertunjukan tradisi khas Bengkulu. Kehadiran ratusan pesilat muda dari berbagai kabupaten/kota ini menjadi bukti nyata bahwa minat generasi muda terhadap warisan budaya asli daerah masih sangat tinggi.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Dewi Coryati menegaskan pentingnya upaya pelestarian budaya lokal, khususnya pencak silat, yang bukan sekadar olahraga atau seni bela diri, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur warisan leluhur bangsa. Ia menekankan bahwa seni budaya seperti pencak silat harus terus dihidupkan, terutama di kalangan generasi muda, agar tidak punah tergerus oleh arus budaya global.

“Alhamdulillah, Semarak Budaya Tradisi Pencak Silat hari ini berjalan dengan baik dan diikuti oleh enam perguruan silat di Bengkulu. Ini menunjukkan bahwa pencak silat masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat kita, terutama para generasi muda. Saya bangga, karena pencak silat bukan hanya melatih fisik dan mental, tetapi juga menjadi cabang olahraga yang selama ini menyumbangkan medali terbanyak untuk Provinsi Bengkulu dalam berbagai ajang kejuaraan,” ungkap Dewi.

Sebagai anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, dan kebudayaan, Dewi memastikan bahwa pemerintah pusat melalui APBN dan pemerintah daerah lewat APBD selalu memberikan dukungan anggaran untuk pelestarian budaya dan pengembangan olahraga tradisional seperti pencak silat.

“Yang pasti, pemerintah sangat konsen terhadap pelestarian budaya daerah. Program-program pelatihan, pembinaan perguruan silat, hingga kegiatan festival seperti ini, semuanya didukung anggaran baik dari pusat maupun daerah. Di tingkat nasional ada alokasi dana dari APBN, sementara di tingkat daerah dibiayai lewat APBD. Jadi, jangan ragu untuk terus mengembangkan potensi pencak silat ini,” jelas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Dewi menambahkan bahwa pencak silat tidak hanya memiliki makna sebagai olahraga prestasi semata, tetapi juga sebagai identitas budaya bangsa yang harus dibanggakan dan diwariskan secara turun-temurun. Menurutnya, pencak silat telah diakui dunia sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, sehingga tanggung jawab pelestariannya tidak hanya di pundak para pesilat, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

“Kita harus bangga, pencak silat adalah warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Tugas kita adalah memastikan tradisi ini terus hidup, berkembang, dan mampu menjadi kebanggaan Bengkulu di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.

Dewi juga berharap melalui kegiatan seperti ini, bibit-bibit muda pesilat berbakat dapat muncul dari Bengkulu untuk mengharumkan nama daerah di berbagai kejuaraan, baik tingkat nasional maupun internasional. Ia pun mendorong IPSI Provinsi Bengkulu dan seluruh perguruan pencak silat di daerah untuk terus melakukan pembinaan berkelanjutan kepada generasi muda.

Acara ini pun disambut antusias oleh masyarakat dan para tokoh pencak silat di Bengkulu. Beberapa di antaranya menyampaikan apresiasi atas perhatian Dewi Coryati terhadap perkembangan seni budaya daerah, khususnya pencak silat, yang selama ini menjadi kebanggaan masyarakat Bengkulu.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, pencak silat di Bengkulu diharapkan tidak hanya lestari sebagai tradisi, tetapi juga mampu berprestasi di kancah nasional dan internasional, membawa harum nama daerah di pentas dunia.(Nasti)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *