GK, Bengkulu – Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Dewi Coryati, mendorong evaluasi sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang membahas isu-isu pendidikan, termasuk PPDB Zonasi, Ujian Nasional, dan penambahan jam olahraga di sekolah.
Melalui akun resminya, Dewi Coryati mengungkapkan bahwa kebijakan PPDB Zonasi di Provinsi Bengkulu menimbulkan permasalahan, terutama terkait ketidakseimbangan kapasitas sekolah dengan jumlah siswa yang diterima.
“Di Bengkulu, ada sekolah yang kekurangan siswa, sementara di sisi lain ada yang kelebihan. Niat awal kebijakan ini untuk meniadakan sekolah unggulan sebagai favorit siswa nampaknya perlu dikaji ulang. Lingkungan yang kompetitif tetap harus diciptakan dalam dunia pendidikan agar siswa dapat berkembang lebih baik,” ujar Dewi.
Selain itu, Dewi juga mengapresiasi langkah Menteri Pendidikan dalam mendorong kebiasaan positif di sekolah. Kebiasaan tersebut meliputi kegiatan olahraga sebelum pembelajaran, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan berdoa bersama.
“Saya sangat mendukung ide baik ini. Kebiasaan baru ini tidak hanya meningkatkan disiplin, tetapi juga membangun karakter siswa sejak dini,” tambahnya.
Dewi Coryati menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan aspirasi pendidikan yang merata dan berkualitas di Bengkulu.
Ia berharap, kebijakan pendidikan ke depan dapat lebih fleksibel dan menjawab kebutuhan di setiap daerah, termasuk menciptakan keseimbangan antara kapasitas dan kualitas sekolah.
Dengan langkah ini, diharapkan sistem pendidikan di Indonesia, khususnya di Bengkulu, dapat terus berkembang dan menciptakan generasi yang kompetitif serta berdaya saing.(Nasti)
