Aku Rindu Zaman Itu

Aku Rindu Zaman Itu

karya : Ustadz Rahmat Abdullah

Ditulis ulang oleh : Cahyadi Takariawan

Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan, bukan sekedar sambilan apalagi hiburan.

Aku rindu zaman ketika membina adalah kewajiban, bukan pilihan apalagi beban dan paksaan.

Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelengkap pengisi program yang dipaksakan.

Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan dan hujatan.

Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da’wah ini.

Aku rindu zaman ketika hadir di liqo adalah kerinduan, dan terlambat adalah kelalaian.

Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo selalu membawa uang infak, alat tulis, buku catatan dan Qur’an terjemahan ditambah sedikit hafalan.

Aku rindu zaman ketika seorang binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo’.

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo dengan ongkos jatah belanja esok hari untuk keluarganya.

Ya Allah,

Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami.

Jangan Kau jadikan hidup ini hanya berjalan di tempat yang sama.

*) Cuplikan puisi “Aku Rindu Zaman Itu” karya Ustadz Rahmat Abdullah –Allahyarham.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *