GK, Jakarta – Sopir kendaraan taktis (rantis) Brimob yang menabrak hingga menewaskan pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan di kawasan Pejompongan, Jakarta, akhirnya angkat bicara. Ia mengaku insiden itu terjadi dalam situasi terjepit dan penuh tekanan.
Dalam keterangannya, sopir rantis tersebut menyebut bahwa saat kejadian, massa aksi sudah mengepung dan menyerang kendaraan yang ia kemudikan. Rantis disebut dilempari batu, cone block, hingga bom molotov.
“Jadi itu di jalan kan pertigaan, di kiri ada massa, di kanan massa, di depan massa dekat pom bensin. Itu mobil kalau saya berhentikan, habis pak. Pasti habis karena mereka sudah nyerang pakai batu, pakai cone block, pakai bom molotov,” ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Ia menegaskan, keputusan untuk tetap melaju bukan karena kesengajaan, namun demi menyelamatkan para personel Brimob yang berada di dalam rantis.
“Saya harus berjuang terus, pokoknya harus selamat ini. Lima menit telat, habis kita pak. Soalnya massa sudah banyak gitu,” katanya.
Namun, sopir rantis itu juga mengklaim tidak mengetahui keberadaan korban di depan mobil saat peristiwa maut tersebut berlangsung.
“Saya tidak mengetahui posisi korban karena saya tidak memperhatikan orang kanan-kiri,” ucapnya.
Peristiwa ini sebelumnya memicu kemarahan publik setelah Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol, dilaporkan tewas terlindas rantis Brimob. Polisi telah mengamankan tujuh anggota Brimob untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut.(Red)