Bengkulu, GK – Rapat Koordinasi Daerah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Bengkulu tahun 2025 berjalan sukses. Kegiatan ini mengusung tema “Percepatan Transformasi Ekonomi melalui Peningkatan Produktivitas Pertanian untuk Ketahanan Pangan dan Stabilitas Harga serta Penguatan Digitalisasi Keuangan Daerah”.
Acara yang berlangsung di Hotel Grage Bengkulu pada Jumat (29/8) dihadiri oleh Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Wahyu Yuwana Hidayat, serta seluruh kepala daerah se-Provinsi Bengkulu dan unsur forkopimda.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, mengungkapkan bahwa tingkat inflasi Bengkulu masih sangat terjaga.
“Alhamdulillah, Provinsi Bengkulu menjadi salah satu daerah dengan inflasi cukup stabil di angka 1,01% year to date atau year on year sampai Juli. Namun kita masih punya waktu hingga Desember dengan target 2,5% plus-minus 1%,” jelas Wahyu.
Wahyu juga menekankan pentingnya optimalisasi transaksi digital di lingkungan pemerintah daerah, baik untuk belanja maupun penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui penguatan peran TP2DD.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menegaskan bahwa kondisi inflasi di Bengkulu masih terkendali berkat penerapan strategi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
“Kunci utamanya adalah memperkuat kolaborasi dan sinergi,” ujar Mian.
Dengan capaian tersebut, pemerintah daerah optimistis inflasi Bengkulu tetap dalam rentang target nasional hingga akhir tahun, sekaligus mendorong transformasi ekonomi daerah melalui pertanian dan digitalisasi keuangan.(Nasti)