Bengkulu, GK – Upaya normalisasi alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu kembali menemui kendala. Hingga saat ini, kedalaman alur yang ditargetkan mencapai 4 meter pada tahap pertama, baru terealisasi sekitar 2,9 meter.
Lambatnya progres pekerjaan disebabkan adanya gangguan teknis pada armada pendukung. Kapal tug boat AHT Costa Fortuna 5, yang berfungsi membantu manuver kapal keruk utama CSD Costa Fortuna 3, dilaporkan mengalami kerusakan dan harus menjalani docking perbaikan.
Ketiadaan kapal bantu tersebut membuat proses pengerukan tidak maksimal, sehingga tumpukan sedimentasi di pintu masuk pelabuhan belum tertangani dengan baik. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, sebab Pelabuhan Pulau Baai merupakan pintu strategis bagi aktivitas distribusi barang dan ekspor komoditas unggulan dari Bengkulu.
Sejumlah kalangan berharap pihak pelaksana proyek segera mencari solusi, baik dengan mempercepat perbaikan kapal yang rusak maupun menyiapkan alternatif armada pendukung. Tanpa langkah cepat, dikhawatirkan kegiatan bongkar muat kapal di pelabuhan akan terus terhambat.(Red)