Bengkulu Tengah, GK – Populasi penyu di kawasan pesisir pantai Bengkulu terus mengalami penurunan. Kondisi ini mendorong komunitas pelestari penyu untuk mengambil langkah nyata dalam upaya konservasi.
Salah satunya, dengan memberikan kompensasi berupa uang kepada nelayan yang menemukan penyu atau telurnya dan bersedia menyerahkannya untuk dikembangbiakkan dan dilepasliarkan kembali.
Zulkarnedi, Ketua Konservasi Penyu Alun Utara, mengungkapkan keprihatinannya terhadap semakin sedikitnya penyu yang muncul di wilayah pesisir.
Menurutnya, penurunan populasi bisa disebabkan oleh kerusakan ekosistem laut dan praktik penangkapan oleh nelayan.
“Kami menghimbau kepada masyarakat, khususnya para nelayan, agar ikut berpartisipasi dalam pelestarian penyu. Jika menemukan penyu atau telurnya, jangan langsung diambil untuk dikonsumsi atau dijual. Hubungi kami, dan kami siap memberi kompensasi agar bisa kami budidayakan dan lepasliarkan kembali ke laut,” ujar Zulkarnedi.
Upaya pelestarian ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. General Manager PT Pelindo Cabang Bengkulu, Joko, turut hadir dalam kegiatan pelepasan ratusan tukik (anak penyu) yang melibatkan siswa taman kanak-kanak hingga sekolah dasar, Jumat pagi (25/7).
“Kita semua tahu cerita tentang dinosaurus? tetapi sekarang hanya bisa melihatnya di buku cerita atau film-film. Jangan sampai penyu mengalami hal yang sama. Mari kita jaga agar penyu tidak punah dan tetap bisa dilihat oleh generasi mendatang,” kata Joko saat memberikan edukasi kepada anak-anak dalam kegiatan tersebut.
Melalui pendekatan edukasi sejak dini dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan upaya pelestarian penyu di Bengkulu bisa berjalan lebih optimal dan berkelanjutan.(Nasti)