GK, Bengkulu – Jauh sebelum menjadi salah satu kandidat Rektor Universitas Bengkulu (UNIB) periode 2025-2030, sosok Prof. Dr. Kamaludin, SE, MM sudah dikenal di kalangan civitas akademika nasional dan internasional.
Bahkan gelombang apresiasi dari para tokoh akademik terkemuka menilai sosok Prof. Kamaludin merupakan penggagas mutu pendidikan yang visioner, pemimpin transformatif berintegritas, dan jembatan kolaborasi global.
Arsitek Mutu Pendidikan Tinggi
Salah satu tokoh akademik Indonesia, Prof. Dr. Hatane Semuel, MS menyampaikan padangan mendalamnya terhadap kiprah dan kapasitas Prof. Kamaludin.
Menurut dosen senior di Univesitas Kristen Petra Surabaya ini, Prof. Kamaludin merupakan tokoh akademisi dan pemimpin perguruan tinggi yang memiliki rekan jejak kuat.
“Baik dalam asesmen mutu, maupun pengelolaan kelembagaan,” ungkap Prof. Hatane yang juga merupakan Asesor Nasional BAN-PT, Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) dan evaluator pendirian Program Studi (Prodi) Doktor Pendidikan Tinggi (DIKTI).
Beliau (Prof. Kamaludin), lanjutnya, merupakan mitra kerja yang sangat tanggap, teliti dan tahu bagaimana menjaga keseimbangan antara regulasi dan realitas di lapangan.
“Saya sudah sering satu tim dengan Beliau, baik di BAN-PT maupun LAMEMBA. Kemudian dalam berbagai asesmen institusi, beliau tidak hanya menilai, tetapi juga membimbing,” ujar Prof. Hatane.
Prof. Hatane menilai, Prof. Kamaludin telah memainkan peran lebih dari sekadar asesor, tetapi juga arsitek mutu karena dalam beberapa forum, Beliau bisa memetakan akar permasalahan institusi dan langsung mengusulkan solusi yang feasible.
“Fakta ini secara langsung menunjukkan jika Beliau bukan hanya fokus pada pengetahuan saja, tapi juga intuisi manajerial yang kuat,” katanya.
Tak hanya di dunia asesmen, Prof. Hatane juga menyampaikan pengalaman Prof. Kamaludin dalam memimpin Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNIB selama dua periode. Dimana Beliau terbukti piawai dalam eksekusi kebijakan dan penguatan institusi dari dalam.
“Track record Prof. Kamaludin sebagai dekan yang sukses membawa institusi ke akreditasi unggul, membangun kolaborasi nasional dan internasional, serta tetap rendah hati di tengah prestasi, dan ini sangat langka. Beliau adalah sosok yang bekerja dalam diam, tapi hasilnya bersuara besar,” tuturnya.
Prof. Hatane menambahkan, di tengah tantangan globalisasi, digitalisasi, dan penjaminan mutu yang semakin kompleks, Indonesia sangat membutuhkan pemimpin kampus yang memiliki kombinasi antara ketegasan akademik dan ketulusan dalam pelayanan.
“Saya pribadi sangat mendukung Prof. Kamaludin ketika berniat mengambil peran strategis di level universitas maupun nasional. Karena saya tahu, beliau bukan hanya siap, tapi pantas,” tegasnya.
Sosok Prof. Dr. Kamaludin, SE, MM yang menjadi salah satu kandidat Rektor UNIB, menuai perbincangan hangat di kalangan civitas akademika dan alumni Universitas Padjadjaran (UNPAD).
Kiprah Beliau sebagai akademisi, asesor, dan pemimpin lembaga pendidikan tinggi diapresiasi sesama alumni, termasuk Dr. Asep Mulyana, SE, MCE.
Kepala Program Studi (Kaprodi) Magister Manajemen Keuangan Mikro Terpadu FEB UNPAD ini menyampaikan penghargaan tinggi atas konsistensi Prof. Kamaludin, dalam membawa nilai-nilai luhur UNPAD ke dalam praktik kepemimpinan dan akademik di level nasional.
“Sebagai sesama alumni, saya bangga terhadap kiprah Prof. Kamaludin. Beliau adalah sosok yang menjaga marwah kampus kami. Bukan hanya dengan pencapaian gelar, tetapi dengan cara memimpin, berjejaring, dan menjaga etika akademik dalam setiap langkah,” sampai Dr. Asep.
Dr. Asep menekankan, Prof. Kamaludin memiliki posisi unik sebagai alumni yang tidak hanya berkembang secara individual, tetapi juga membawa dampak sistemik pada institusi yang dipimpinnya.
“Kami melihat bukti itu saat beliau menjabat Dekan FEB UNIB. Transformasi yang Beliau lakukan, dari peningkatan akreditasi, penguatan SDM, hingga kolaborasi riset lintas kampus, adalah cermin dari nilai-nilai integritas dan profesionalisme yang menjadi roh pendidikan UNPAD,” imbuhnya.
Menurutnya, dalam ekosistem pendidikan tinggi yang semakin kompleks dan kompetitif, Indonesia membutuhkan pemimpin universitas yang tidak sekadar adaptif. Tapi juga mampu menjaga nilai, memperkuat kelembagaan dan memajukan SDM secara holistik.
“Prof. Kamaludin adalah alumni yang bisa menjadi inspirasi bagi dosen-dosen muda dan civitas akademika di seluruh Indonesia. Beliau telah membuktikan bahwa ketekunan, kecermatan, dan komunikasi yang baik bisa menghasilkan dampak kelembagaan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Sebagai pernyataan penutup, Dr. Asep menyatakan siap mendukung penuh pengabdian Prof. Kamaludin, terutama dalam memajukan pendidikan tinggi nasional.
“Saya percaya, jika Prof. Kamaludin kembali diberi amanah lebih besar di dunia pendidikan, Beliau menjalaninya dengan penuh tanggung jawab, seperti yang selalu beliau tunjukkan selama ini,” katanya.
Sorotan terhadap sosok Prof. Dr. Kamaludin, SE, MM juga datang dari Guru Besar Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Prof. Drs. Anas Hidayat, GDM, MBA, Ph.D.
“Beliau merupakan figur yang layak menjadi pemimpin pendidikan tinggi nasional,” ujar Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Yogyakarta ini.
Prof. Anas menyampaikan pandangan tulus dan mendalam mengenai kepribadian, kiprah akademik, serta nilai kepemimpinan yang melekat dalam diri Prof. Kamaludin.
“Saya mengenal Prof. Kamaludin sebagai akademisi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cemerlang secara etis. Beliau memiliki integritas yang kokoh, gaya komunikasi yang santun, dan selalu menjunjung tinggi nilai adab dalam setiap proses akademik,” ujar Prof. Anas.
Menurutnya, Prof. Kamaludin telah menunjukkan kapasitas manajerial dan kepemimpinan yang sangat baik, terutama saat memimpin FEB UNIB.
Transformasi yang dilakukan beliau tidak hanya berdampak pada peningkatan akreditasi dan produktivitas akademik, tetapi juga memperkuat nilai spiritual dan budaya mutu kelembagaan.
“Dalam banyak forum, saya menyaksikan beliau tidak pernah melanggar batas etika profesi,” kata Prof. Anas dalam wawancara yang dilakukan di sela kegiatan akademik di Kampus UII.
“Pendapat Beliau selalu jernih, berdasarkan data dan pengalaman, bukan sekadar teori. Itu penting, karena kampus hari ini butuh pemimpin yang bukan hanya berpikir, tapi juga mendengar dan merangkul,” lanjut Prof. Anas.
Prof. Anas juga menyoroti keseimbangan antara profesionalisme dan spiritualitas yang dimiliki Prof. Kamaludin.
“Sebagai bagian dari keluarga besar NU, saya melihat sosok Beliau juga punya karakter khidmah atau melayani tanpa pamrih. Dalam banyak hal, Beliau tampil sebagai pemimpin yang mengayomi dan menguatkan,” tegasnya.
Disinggung dukungan terhadap Prof. Kamaludin untuk mengemban peran strategis di tingkat nasional, Prof. Anas menjawab tanpa ragu.
“Saya mendukung penuh. Negara ini butuh figur pemimpin kampus yang sejuk tapi tegas, progresif tapi berakar. Saya melihat semua itu ada dalam diri Prof. Kamaludin. Beliau adalah pemimpin yang bisa menyatukan dimensi ilmu, amanah, dan keberpihakan pada kualitas,” tegasnya.
Dukungan terhadap Prof. Kamaludin juga datang dari seorang tokoh akademik, sahabat dan rakan sejawat antarabangsa yakni . Prof. Ts. Dr. Muhammad Ashlyzan Bin Razik.
Pengarah Pusat Pendidikan Luar Universiti Malaysia Kelantan (UMK) menyifatkan Prof. Kamaludin sebagai pemimpin akademik yang mempunyai visi luas dan nilai kepimpinan yang tinggi.
“Saye telah beberapa kali bekerjasama dengan Prof. Kamaludin dalam forum akademik serantau. Beliau seorang yang sangat tenang, beradab, dan punya pemikiran yang tersusun. Pendekatan beliau dalam berbicara soal dasar pendidikan sangat jelas, profesional, dan membina,” kata Prof. Ashlyzan.
Menurutnya, Prof. Kamaludin tidak hanya menunjukkan kepakaran dalam urusan akademik, tetapi juga memiliki keupayaan luar biasa dalam menjalin kerjasama antara institusi dan negara.
“Saye lihat beliau bukan sahaja mewakili keilmuan Indonesia, tetapi juga menjadi jambatan penghubung antara Malaysia dan Indonesia dalam konteks ASEAN,” tambah Prof. Ashlyzan.
Sebagai universiti yang menekankan nilai keusahawanan dan pembangunan komuniti, UMK melihat pendekatan Prof. Kamaludin dalam pengurusan akademik dan kerjasama industri sebagai satu contoh yang wajar diteladani.
“Beliau tahu bagaimana menyusun sinergi antara universiti, masyarakat dan industri. Yang terpenting, Beliau tidak lupa akar budaya dan nilai-nilai keinsanan. Ini yang menjadikan Beliau tokoh akademik bertamadun,” jelas Prof. Ashlyzan.
Prof. Ashlyzan berharap, agar Prof. Kamaludin diberi ruang untuk memainkan peranan yang lebih besar dalam dunia pendidikan tinggi serantau.
“Jika beliau diberi amanah lebih besar, saya yakin dapat membawa nilai ilmu, integriti dan semangat ASEAN yang sejati. Kami rakan-rakan di Malaysia menyokong penuh,” ujarnya.
Kaprodi PSDM FEB Universitas Udayana Bali, Prof. Dr. Ida Bagus A. Purbawangsa, SE, MM mengemkakan, tidak semua tokoh akademik tumbuh dan bertahan konsisten dalam prinsip dan kualitas.
“Saya mengenal Prof. Kamaludin sejak mahasiswa. Beliau tetap rendah hati, berkualitas tinggi,” kata Ida yang menceritakan kesannya terhadap sosok sahabat lamanya, Prof. Kamaludin.
Prof. Ida Bagus mengenang perjalanan panjang bersama Prof. Kamaludin, mulai dari masa kuliah di Malang hingga menjadi kolega asesor di BAN-PT dan lembaga akreditasi nasional lainnya.
“Saya dan Prof. Kamaludin satu kos saat masih sama-sama menempuh S2. Dari dulu saya sudah melihat beliau punya semangat belajar yang luar biasa, pendiam tapi peka, dan sangat fokus,” kenang Prof. Ida Bagus.
“Kini, setelah puluhan tahun berlalu, saya melihat Beliau masih sosok yang sama, yakni rendah hati tapi luar biasa berkelas,” tambahnya.
Sebagai sesama asesor dan dosen senior, Prof. Ida Bagus menyatakan, Prof. Kamaludin selalu menunjukkan profesionalisme dalam tugas, menyelesaikan visitasi dengan tepat waktu, dan mampu merumuskan rekomendasi yang adil dan berbobot.
“Beliau tahu betul cara membedakan antara penilaian dan pembinaan. Dalam forum, pendapat beliau selalu konstruktif, tidak menjatuhkan, dan sering jadi penentu arah diskusi. Itu menandakan kematangan berpikir dan keluhuran hati,” ujarnya.
Menurutnya, Prof. Kamaludin juga menjadi teladan dalam menjaga etika akademik, serta menjembatani dosen muda untuk berkembang.
“Beliau tidak pelit ilmu. Saya banyak lihat dosen-dosen muda di berbagai daerah sangat menghormati Beliau, karena pendekatannya yang membimbing, bukan menggurui. Ini kualitas langka di dunia akademik sekarang,” tegas Prof. Ida Bagus.
Di tengah dinamika dan tantangan besar yang dihadapi perguruan tinggi nasional, Prof. Ida Bagus menyebut bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak pemimpin kampus seperti Prof. Kamaludin.
“Kalau ditanya siapa yang layak memimpin universitas saat ini, tentu saya jawab orang seperti Prof. Kamaludin. Bukan hanya karena CV-nya, tapi karena rekam jejak dan ketulusan pengabdiannya,” beber Prof. Ida Bagus.
Pemimpinan yang Integritas
Dunia pendidikan tinggi membutuhkan pemimpin yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki rekam jejak manajerial yang lengkap, teruji, dan mampu menjadi figur inspiratif.
Pandangan ini disampaikan Kaprodi Dokter Ilmi Ekonomi FEB dan Mantan Wakil Rektor Universitas Pancasila Jakarta, Prof. Dr. Sri Widyastuti, SE, MM, M.Si.
“Prof. Kamaludin merupakan sosok yang mempunyai kapasitas lengkap untuk menjadi Rektor UNIB periode 2025-2030. Karena Beliau kuat dalam kepemimpinan dan juga berintegritas,” tegasnya.
Dilanjutkannya, Beliau juga mampu menginspirasi dan memotivasi civitas akademika untuk terus berinovasi. Ditambah lagi, Beliau tidak hanya memiliki kemampuan dalam mengelola fakultas dan lembaga, tetapi juga telah menunjukkan kapasitas tinggi dalam menjalin kemitraan lintas sektor.
“Beliau juga mampu membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik dari lingkungan pemerintah, industri, maupun antarperguruan tinggi,” tambah Prof. Sri.
Sebagai akademisi yang pernah menjabat sebagai Rektor di Perguruan Tinggi Swasta, Prof. Kamaludin dinilai sudah memiliki full-cycle experience dalam tata kelola pendidikan tinggi, riset, SDM, dan keuangan.
“Relevansi kapabilitas Beliau sangat kuat dalam konteks kepemimpinan universitas. Beliau adalah asesor BAN-PT dan LAMEMBA, yang tentu sangat memahami peta mutu perguruan tinggi Indonesia secara nasional,” jelas Prof. Sri.
Dengan mempertimbangkan seluruh aspek pengalaman, etika, dan pengaruh positif yang telah dibangun, tentu dirinya mendukung Prof. Kamaludin.
“Rekomendasi ini kami sampaikan dengan harapan agar Bapak Prof. Kamaludin terpilih menjadi Rektor Universitas Bengkulu periode 2025–2030,” harap Prof. Sri.
Sosok Prof. Kamaludin dinilai sebagai figur yang tidak hanya mumpuni dalam dunia akademik, tetapi juga memiliki jejak panjang dalam membangun budaya mutu dan kepemimpinan yang visioner di perguruan tinggi.
Ini disampaikan Associate Prof. Dr. Suyanto, SE, MM, M.Ak, Ak, CA yang juga merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Tanri Abeng University (TAU) Jakarta.
Dalam pernyataannya, Prof. Suyanto menyampaikan, Ia mengenal Prof. Kamaludin secara pribadi sejak tahun 2007–2008, dalam kapasitas sebagai sesama akademisi dan asesor di BAN-PT maupun LAMEMBA.
“Saya mengenal Beliau sebagai pribadi yang sangat berkomitmen dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Dalam tugasnya sebagai asesor, Prof. Kamaludin selalu mengedepankan objektivitas, kejelasan prinsip, dan semangat pembinaan. Itu tidak banyak dimiliki semua orang,” ujarnya.
Prof. Suyanto menjelaskan, kolaborasi mereka juga pernah terjadi dalam kegiatan pendampingan mutu untuk sejumlah perguruan tinggi pada periode 2012–2015, khususnya dalam penguatan sistem Evaluasi Mutu Internal (EMI).
“Selama proses pendampingan, saya melihat beliau selalu mampu membangun dialog yang konstruktif dengan pimpinan prodi maupun institusi. Beliau juga mendorong pendekatan Student-Centered Learning (SCL) sebagai wujud nyata dari mutu pembelajaran yang berkelanjutan,” tuturnya.
Tak hanya sebagai asesor, Prof. Kamaludin juga dinilai sebagai pemimpin akademik yang berhasil memimpin berbagai level institusi. Mulai dari prodi, fakultas, hingga universitas.
Pencapaiannya dalam memimpin FEB UNIB menjadi salah satu catatan penting. Hampir seluruh program studi di FEB UNIB di bawah kepemimpinan Beliau, berhasil memperoleh akreditasi Unggul.
“Itu pencapaian luar biasa, hasil dari ketekunan, ketegasan, dan kepemimpinan yang berorientasi hasil,” jelas Prof. Suyanto.
Menutup pernyataannya, Prof. Suyanto menyampaikan pengalaman panjang Prof. Kamaludin sebagai pendidik, asesor dan pemimpin lembaga.
“Dimana Beliau menunjukkan konsistensi dan integritas yang patut diapresiasi, dalam ekosistem pendidikan tinggi Indonesia saat ini,” terangnya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang, Prof. Dr. Alfitri, M.Si menilai, Prof. Kamaludin merupakan sosok yang ulet, terutama dalam memperjuangkan cita-cita dan karir sebagai akademisi.
“Saya bersahabat dengan Beliau, sehingga saya tahu betul bagaimana sosok Beliau,” kata Prof. Alfitri.
Selain itu, lanjutnya, sosok Prof. Kamaludin memiliki jiwa leadership yang tinggi. Sehingga Beliau tahu betul bagaimana memajukan lembaga, organisasi dan lainnya untuk mencapai yang terbaik.
“Sehingga saya yakin Prof. Kamaludin punya kemampuan untuk memberikan yang terbaik didalam kinerjanya. Baik sebagai seorang dosen, pemimpin fakultas, bahkan universitas,” tegas Prof. Alfitri.
Sebagai seorang sahabat, Ia tentunya berharap Prof. Kamaludin dapat lebih sukses memimpin, baik tingkat fakultas maupun universitas.
“Beliau merupakan sosok yang supel, pandai bergaul dan sangat menghormati teman-temannya. Saya yakin jika Beliau dapat memberikan yang terbaik bagi almamaternya, yakni UNIB,” tutup Prof. Alfitri.
Sebagaimana diketahui, Prof. Dr. Kamaludin, SE, MM yang saat ini menjabat Dekan FEB UNIB, merupakan salah satu kandidat Rektor UNIB periode 2025-2030.
Prof. Kamaludin merupakan sosok yang telah lama malang melintang dalam dunia pendidikan tinggi, baik secara struktural, akademik, maupun jejaring nasional-internasional.
Prof. Kamaludin telah berkecimpung lebih dari 34 tahun dalam dunia pendidikan tinggi, dan pernah mengemban berbagai jabatan. Diantaranya Sekretaris Jurusan Manajemen (2002–2003), Ketua Jurusan Manajemen (2003), dan Ketua Program Doktor Manajemen (2014–2020).
Kemudian Wakil Dekan Bidang Akademik FEB UNIB (2020), Rektor Universitas Dehasen (2020-2022), Ketua Program Magister Manajemen (2023–2024) serta Dekan FEB UNIB (2024–sekarang).
Kiprah Beliau tidak hanya sebatas akademik saja, tetapi juga dikenal sebagai asesor lembaga akreditasi nasional, narasumber nasional, panelis debat Pilkada, serta fasilitator kebijakan riset lintas kampus.
Sebagai akademisi, Prof. Kamaludin telah lebih dari 30 kali diundang menjadi external examiner program doktoral di berbagai kampus ternama.
Diantaranya Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas Gunadarma, Universitas Negeri Jakarta, hingga University of Trengganu, Malaysia.
Beliau juga pernah dipercaya sebagai Ketua dan Anggota Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP), setidaknya di enam kabupaten di Provinsi Bengkulu.
Reputasinya dalam dunia birokrasi ini menandakan integritas dan objektivitas yang tinggi, terutama dalam proses meritokrasi pemerintahan daerah.
Bahkan dalam ranah demokrasi kampus, Prof. Kamaludin pernah menjabat sebagai Ketua Panitia Pemilihan Rektor UNIB pada tahun 2013 dan 2017.
Sementara di luar kampus, Prof. Kamaludin memegang beberapa posisi penting. Seperti Ketua Asosiasi Ilmuwan Manajemen Indonesia (AIMI) Wilayah Bengkulu (sejak 2015), Ketua Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA UNPAD) Komisariat Daerah Bengkulu.
Melalui kedua peran ini, Beliau aktif menghubungkan UNIB dengan jaringan ilmiah dan alumni di level nasional, memperkuat kolaborasi kampus dalam kegiatan akademik, seminar, serta pembangunan kapasitas dosen dan mahasiswa.
Dalam proses pemilihan Rektor UNIB tersebut, selain Prof. Kamaludin, juga ada empat nama kandidat lainnya yakni Prof. Agustin Zarkani, SP, M.Si, Ph.D yang merupakan dosen senior Fakultas Pertanian (FP).
Kemudian Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, MT, Wakil Rektor II Yefriza, SE, MPPM, Ph.D dan akademisi FP Dr. Indra Cahyadinata, SP, M.Si. (Iwan)