GK, BENGKULU – Upaya revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai resmi memasuki babak baru. Pada Jumat (6/6/2025), proses pengerukan alur pelayaran pelabuhan secara resmi dimulai dengan tahap uji coba menggunakan kapal sedot khusus. Proyek ini disambut positif oleh berbagai pihak karena dinilai sangat strategis dalam mendukung kelancaran arus logistik dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu.
Wakil Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) Bengkulu, yang juga anggota DPRD Kota Bengkulu, Edi Haryanto, hadir langsung di lokasi sebagai bentuk dukungan. Ia menyampaikan apresiasi atas dimulainya pengerjaan yang telah lama dinanti-nantikan oleh pelaku industri pelayaran, logistik, dan masyarakat pesisir.
“Kita sangat mengapresiasi dimulainya pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai. Ini merupakan langkah strategis untuk mengembalikan fungsi pelabuhan sebagai jalur utama logistik laut di Bengkulu, khususnya untuk menjangkau daerah-daerah yang selama ini terisolir,” ujar Edi Haryanto
Diketahui, Selama beberapa tahun terakhir, pendangkalan alur pelayaran menjadi persoalan serius yang menghambat operasional kapal-kapal besar di Pelabuhan Pulau Baai. Hal ini tidak hanya berdampak pada keterlambatan distribusi logistik umum, tetapi juga mengganggu suplai kebutuhan pokok ke Pulau Enggano – salah satu wilayah terluar Indonesia yang bergantung pada jalur laut dari Bengkulu.
“Kapal-kapal yang sebelumnya tertahan akibat alur yang dangkal kini bisa kembali berlayar. Ini sangat penting, khususnya untuk memastikan distribusi logistik dan pelayanan kepada masyarakat di Pulau Enggano bisa kembali optimal,” imbuh politisi dari Partai Perindo tersebut.
Sebagai pelabuhan utama dan satu-satunya jalur logistik laut berskala besar di Bengkulu, keberfungsian optimal Pelabuhan Pulau Baai menjadi faktor kunci dalam memperkuat ekosistem perdagangan, distribusi barang, dan pengembangan wilayah.
Edi Haryanto menyebut bahwa kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar pelabuhan, mulai dari nelayan, buruh bongkar muat, hingga pelaku UMKM, sangat bergantung pada keberlangsungan aktivitas pelabuhan.
“Jika pengerukan berjalan sesuai rencana dan pelabuhan kembali aktif secara maksimal, maka kita optimistis hal ini akan menghidupkan kembali ekonomi lokal. Distribusi barang lancar, aktivitas ekspor-impor meningkat, dan peluang kerja akan terbuka luas,” jelasnya.
Edi menegaskan bahwa DPRD Kota Bengkulu bersama INSA akan terus melakukan pengawasan terhadap proses pengerjaan agar berjalan transparan, tepat waktu, dan tepat sasaran. Ia berharap tidak ada hambatan teknis maupun administratif yang bisa memperlambat proyek vital ini.
“Ini bukan proyek biasa. Ini menyangkut hajat hidup masyarakat banyak. Oleh karena itu, kami pastikan akan mengawal pengerjaan ini dari awal hingga selesai,” tegas Edi.
Disisi lain, Masyarakat Bengkulu, khususnya yang tinggal di kawasan pesisir dan pulau-pulau terluar, menyambut gembira dimulainya pengerukan alur ini. Harapan besar pun digantungkan pada suksesnya proyek ini untuk memperbaiki konektivitas laut dan mempermudah mobilitas barang serta jasa ke seluruh wilayah provinsi.
Dengan dimulainya pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu menegaskan kembali posisinya sebagai gerbang logistik Sumatera bagian barat. Momentum ini diharapkan menjadi titik balik dalam memperkuat infrastruktur maritim dan konektivitas antarpulau di Indonesia bagian barat.(Nasti)