GK, Bengkulu – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, harga beberapa kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan, termasuk minyak goreng.
Fenomena ini terjadi hampir setiap tahun, salah satunya akibat panic buying yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi stok kebutuhan selama bulan puasa.
Seorang pedagang minyak goreng kemasan, Tris Nanda (33), mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini bukan hanya terjadi saat Ramadhan, tetapi juga menjelang perayaan besar lainnya.
“Kenaikan ini hampir terjadi setiap tahun, tidak hanya saat Ramadhan, tapi juga menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Tris.
Saat ini, harga minyak goreng di pasaran telah mencapai Rp 18.000 – Rp 20.000 per 800 ml, naik dari harga normal yang berkisar Rp 16.000 – Rp 18.000 per 800 ml.
Tris juga memperkirakan harga minyak goreng akan kembali naik menjelang Idulfitri, mengikuti pola kenaikan harga yang biasa terjadi setiap tahun.
“Biasanya jelang Idul Fitri juga naik lagi, jadi masyarakat harus lebih bijak dalam berbelanja agar stok tetap tersedia,” tutupnya.(Tedi)