Pemkot Bengkulu Soroti Wahana Biliar Yang Tak Ramah Anak

Nurlia Dewi - Kepala Bapenda kota Bengkulu saat melakukan pemotongan pita ground breaking Luma kraving Bengkulu pada Sabtu (15/2). (Nasti/GK)

GK, Bengkulu – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu menyoroti keberadaan wahana olahraga biliar yang dinilai kurang memperhatikan aspek keramahan bagi anak.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu, Nurlia Dewi, saat menghadiri ground breaking Luma Kraving pada Sabtu (15/2).

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Nurlia Dewi menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Bengkulu terlihat dari bertambahnya wahana-wahana olahraga baru.

Namun, ia menyoroti bahwa beberapa tempat biliar di kota ini belum sepenuhnya ramah bagi anak-anak.

“Kita patut berbangga karena perekonomian kita mulai tumbuh dengan adanya wahana olahraga baru. Kita tahu biliar adalah olahraga yang bisa dinikmati siapa saja. Namun, sayangnya, banyak tempat biliar yang kurang memperhatikan aspek keramahan bagi anak-anak,” ujar Nurlia.

Ia mencontohkan masih adanya penjualan rokok secara bebas di lokasi-lokasi biliar serta iklan minuman tertentu yang dapat menimbulkan kesan negatif bagi anak-anak.

“Saya sebagai ibu yang masih memiliki anak terkadang ragu untuk mengajak mereka ke tempat biliar. Padahal, biliar adalah olahraga yang bisa melatih konsentrasi dan ketangkasan,” tambahnya.

Meski demikian, Nurlia optimistis bahwa Luma Kraving bisa menjadi salah satu wahana yang lebih ramah anak dengan menghadirkan lingkungan yang lebih kondusif dan aman bagi semua kalangan.

Pihaknya berharap ke depan akan ada regulasi atau kebijakan dari Pemkot Bengkulu yang mendorong tempat-tempat olahraga, termasuk biliar, agar lebih ramah terhadap anak-anak dan keluarga.(Nasti)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *