GK – Memulai usaha sering kali diiringi keraguan. Ketakutan akan kebangkrutan, modal yang habis, hingga masalah piutang menjadi alasan utama banyak orang ragu untuk melangkah.
Namun, di tengah dinamika ini, bisnis franchise atau waralaba semakin dilirik sebagai solusi untuk memulai usaha dengan risiko yang lebih terkendali.
Franchise menawarkan keuntungan berupa merek yang sudah dikenal, sistem bisnis yang teruji, dan dukungan dari pemilik waralaba.
Calon pebisnis hanya perlu fokus menjalankan usaha sesuai panduan yang diberikan. Namun, benarkah memulai bisnis franchise selalu menguntungkan?
Menurut salah satu pakar ekonomi, bahwa bisnis franchise memiliki kelebihan karena mengurangi risiko kegagalan awal.
“Dengan memilih franchise yang sudah dikenal, peluang mendapatkan pelanggan lebih besar. Namun, harus diperhatikan juga biaya awal dan royalti yang biasanya cukup besar,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, keberhasilan franchise sangat tergantung pada lokasi, kemampuan pengelola, dan strategi pemasaran.
“Tidak semua franchise cocok di semua daerah. Riset pasar tetap penting sebelum memulai,” tegasnya.
Sementara itu, pemilik franchise Teh Tarik Jodi di Bengkulu, mengungkapkan bahwa usahanya menunjukkan hasil yang menggembirakan.
“Alhamdulillah, penjualan sesuai harapan. Mungkin karena masyarakat sudah tahu kualitas teh tarik asli Solo ini,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa dukungan dari pihak franchisor sangat membantu dalam menjaga konsistensi produk dan pemasaran.
Bisnis franchise memang menawarkan peluang sukses lebih cepat, namun tidak sepenuhnya bebas risiko.
Calon pebisnis perlu cermat memilih franchise yang sesuai dengan modal, lokasi, dan target pasar. Selain itu, disiplin dalam menjalankan sistem yang sudah ditetapkan menjadi kunci keberhasilan.
Jadi, apakah memulai bisnis franchise untung atau rugi? Semua kembali pada kesiapan Anda sebagai pelaku usaha. Perencanaan matang dan eksekusi yang tepat adalah langkah awal menuju kesuksesan.(Ns)