GK, Bengkulu – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bengkulu nomor urut 3, Dedy Ermansyah dan Nuragiyanti Dewi Permatasari, menegaskan keseriusan tekad untuk membawa kemajuan bagi Kota Bengkulu.
Setelah memaparkan programnya secara meyakinkan di debat pamungkas dengan tema infrastruktur dan kependudukan, Dedy-Agi bahkan menyatakan siap mundur bila dalam 2,5 tahun kepemimpinannya tidak membuat Kota Bengkulu menjadi lebih baik.
“Kami bertekad memajukan Kota Bengkulu. Dan kami sampaikan, jika dalam waktu 2,5 tahun kami tidak bisa membuat Kota Bengkulu lebih baik, kami akan mundur sebagai wali kota dan wakil wali kota. Ini bentuk keseriusan kami untuk bekerja keras dalam memajukan Kota Bengkulu. Buat apa lama-lama menjabat jika nantinya tidak membawa perbaikan yang signifikan,” kata Agi, Sabtu (16/11).
Dia menyampaikan, visi, misi serta programnya terkait dengan infrastruktur dan kependudukan merupakan aksi konkrit yang menyentuh inti persoalan. Agi juga meyakini program tersebut bisa diwujudkan dengan kemampuan kepemimpinan serta jaringan yang dimilikinya.
“Meskipun data menyebutkan, saat ini kita disebut Kota termiskin ke-4 se-Indonesia, kita harus bangga menjadi warga Kota Bengkulu. Kita harus bangkit. Kita bisa mengejar ketertinggalan,” jelas Agi.
Dalam pemaparan, Agi menunjukkan detail rencana pembangunan yang nantinya dilakukan untuk Kota Bengkulu, baik soal penanganan banjir, sampah, penataan pasar tradisional, pengembangan kawasan ekonomi hingga permukiman tidak layak huni.
“Banyak harapan yang dipercayakan kepada kami. Dan, kami tegaskan, tidak akan ada warga yang kecewa dengan harapan itu, karena kami pasti mewujudkannya,” ucapnya dengan optimis.
Dedy-Agi menekankan prinsip kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur maupun dalam mengatasi masalah kependudukan.
Untuk menangani banjir, rencana aksi Dedy-Agi di antaranya adalah membangun kanal atau tanggul besar dengan pompa yang cukup.
Selain itu juga akan membangun kolam resapan seperti Sunken Basketball atau lapangan bola yang multi fungsi. Satu sisi sebagai area olahraga, sisi lain sebagai area resapan.
“Kami juga akan merevitalisasi Daerah Aliran Sungai Muara Bangkahulu sehingga bisa menampung dan mempercepat aliran air ke laut,” jelas Agi.
Untuk menangani sampah, Dedy-Agi berkomitmen mengolah sampah dengan menggunakan peralatan modern yang bisa mengolah sampah jadi pupuk atau energi.
Dedy-Agi juga akan mengangkat tenaga kerja kebersihan dalam jumlah besar dengan gaji yang layak untuk menjaga kebersihan di sudut-sudut Kota Bengkulu.
“Kota ini harus bersih dan indah karena Kota Bengkulu ini ibu kota provinsi, pusat pemerintahan dan ekonomi,” tandasnya.
Sementara terkait dengan penataan tradisional, fokus Dedy-Agi adalah di samping mengelola kebersihan pasar, mereka juga akan mendesain ulang pasar sehingga membuat nyaman dan menguntungkan semua pedagang dan pembeli.
Itu karena, sambung Agi, secara psikologis setiap pedagang selalu ingin dilihat yang pertama oleh pembeli sehingga banyak berebut jualan di posisi bagian depan atau muka pasar.
“Mau dibangun sampai 3 lantai pun bahkan sebagus mall pun kalau tidak didesain dan ditata dengan adil, semua tetap berebut di luar supaya dilihat duluan oleh pembeli,” sambungnya.
Isu berikutnya yang juga disorot Dedy-Agi dalam debat adalah masalah permukiman tidak layak huni.
Ia menyampaikan, permukiman kumuh tersebar di 73 RT serta harus segera diatasi. Dedy-Agi berjanji faktor-faktor kumuh seperti sanitasi, akses air minum layak, kondisi lingkungan perumahan akan dibereskan.
“Tentunya kami sebagai kader Gerindra, bertanggugjawab menyukseskan program 3 juta rumah Pak Prabowo. Kami pastikan di antara 3 juta itu, salah satu prioritasnya adalah untuk menyulap titik-titik permukiman kumuh di Kota Bengkulu,” paparnya.
Selain persoalan infrastruktur, Dedy-Agi juga menyoroti masalah kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi.
Mengacu data BPS dan Kemenko PMK, Kota Bengkulu jadi kota termiskin ke-4 se-Indonesia.
“Kita harus dorong pertumbuhan ekonomi dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur pariwisata Pantai Panjang dan kawasan industri Pulau Baii. Kita harus kolaborasi, tidak boleh saling melempar tanggung jawab atau tarik menarik kewenangan dengan provinsi” kata Dedy Ermansyah.
Dedy juga menegaskan, pembangunan rel kereta api ke Sumatera Selatan mesti dilanjutkan dengan bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
“Kami juga akan mencetak pengusaha baru, memberi bantuan UMKM Rp25 juta, menfasilitasi pemasaran produk UMKM, membangun keterhubungan UMKM dengan IKM agar bisa terus berkembang dan mandiri,” tandasnya.
Dalam momen debat tersebut, Dedy juga bertekad meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehata, di mana salah satunya ialah dengan menaikkan insentif tenaga pendidik dan tenaga medis serta membayarnya tepat waktu.
Pasangan Dedy-Agi mengusung visi Kota Bengkulu Berani Juara, akronim dari Bersih, Adaptif, Nyaman dan Inovatif dengan kualitas manusia Juara.(OT)