Jakarta, GK – PT Hutama Karya (HK) (Persero) menandai HUT ke-80 Republik Indonesia dengan capaian besar di sektor kesehatan dan pendidikan. Perusahaan BUMN ini berhasil menyelesaikan pembangunan 22 rumah sakit dan 12 fasilitas pendidikan di berbagai daerah.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyebut pencapaian ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045.
“Melalui pembangunan rumah sakit dan kampus, Hutama Karya berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan serta pendidikan masyarakat Indonesia,” ujar Adjib, Selasa (19/8/2025).
Dari total 22 proyek kesehatan, 17 rumah sakit sudah beroperasi dengan kapasitas lebih dari 1.500 tempat tidur. Beberapa di antaranya yakni RSUD Pangandaran, RS Sky Hospital Tarakan, RS Mata Manado, RSUP dr. Ben Mboi Kupang, serta RSKD Duren Sawit Jakarta.
Selain itu, terdapat 5 rumah sakit lain yang masih dibangun, yaitu RS Onkologi dr. Kandou Manado, RSUD Kota Bima, RSUD Sanana (Maluku Utara), RSUD Bengkulu Tengah, dan RSUD Tafaeri Nias Utara.
Selain itu, di bidang pendidikan, Hutama Karya membangun fasilitas di berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Tadulako Palu, Universitas Jember, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, hingga Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Selain kampus, perusahaan juga mengerjakan proyek rehab sekolah di DKI Jakarta serta rehab pasca bencana di Cianjur.
Menurut Hutama Karya, kehadiran rumah sakit baru memperluas akses layanan kesehatan di daerah terpencil sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi tenaga medis lokal. Sementara di sektor pendidikan, fasilitas kampus dan sekolah baru meningkatkan kualitas pembelajaran serta daya tampung mahasiswa.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai pembangunan rumah sakit ini sangat penting untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat. Sedangkan Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pendidikan menjadi prioritas utama dengan alokasi APBN 2025 terbesar sepanjang sejarah.
Hutama Karya juga memastikan akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur strategis di bidang kesehatan dan pendidikan, terutama di kawasan timur dan tengah Indonesia.
“Komitmen kami bukan hanya pembangunan fisik, tapi juga kontribusi sosial untuk pemerataan akses kesehatan dan pendidikan bermutu di seluruh Indonesia,” tutup Adjib.(Red)